Mohon tunggu...
Novi Zefanya
Novi Zefanya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat IPB University

Memiliki sifat kepemimpinan yang berjiwa sosial tinggi, berprinsip teguh, aktif dalam berorganisasi dan senang menjadi pendengar yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tantangan dan Upaya Mengatasi Kesenjangan Akses Pangan di Indonesia

10 Mei 2023   20:03 Diperbarui: 10 Mei 2023   20:06 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumen pribadi

Saat ini, kesenjangan akses pangan di Indonesia masih menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin hari manusia semakin bertambah banyak, kebutuhan pangan pun terkadang sulit untuk dipenuhi. 

Meskipun Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun masih terdapat masyarakat yang tidak memiliki akses yang memadai terhadap pangan yang sehat dan bergizi. Hal ini rentan terhadap perubahan cuaca, bencana alam, dan fluktuasi pasar yang dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat dan kerugian ekonomi bagi negara.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, terdapat sekitar 27,55 juta penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan dan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan. 

Hal ini setara dengan tingkat kemiskinan nasional sebesar 9,78%. Data BPS tahun 2020 juga menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 berdampak pada peningkatan angka kemiskinan menjadi sebesar 10,14% pada September 2020. 

Selain itu, pandemi COVID-19 juga berpengaruh pada angka pengangguran yang semakin tinggi dan daya beli di masyarakat semakin turun, yang berdampak pada kesulitan akses pangan di Indonesia.

Terdapat beberapa tantangan yang menyebabkan ketidakmerataan akses pangan di Indonesia. Tantangan pertama adalah kesenjangan ekonomi antara wilayah di perkotaan dan pedesaan. Wilayah perkotaan cenderung lebih berkembang dan memiliki akses yang lebih baik terhadap pasokan pangan. 

Sementara di wilayah pedesaan, keterbatasan sumber daya dan kekurangan infrastruktur membuat akses pangan menjadi terbatas. Upaya yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan meningkatkan infrastruktur di pedesaan, serta memberikan bantuan dan dukungan kepada petani lokal dalam meningkatkan produktivitas pertaniannya.

Tantangan signifikan selanjutnya adalah perubahan iklim. Bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan longsor sering terjadi dan mengganggu produksi pangan. Hal ini dapat mempengaruhi ketersediaan dan harga pangan pada daerah yang terdampak. 

Upaya dari pemerintah yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan adaptasi pertanian dan pengelolaan risiko bencana, serta mempromosikan pertanian berkelanjutan yang lebih tahan terhadap perubahan iklim dan bencana alam.

Selain itu, sistem distribusi pangan yang tidak efisien juga menyebabkan ketidakmerataan akses pangan di Indonesia. Masih banyak daerah yang sulit dijangkau dan aksesnya terbatas terhadap pangan yang sehat dan bergizi, terutama di daerah pedalaman dan terpencil. Biaya transportasi yang tinggi dan kurangnya infrastruktur membuat harga pangan menjadi mahal dan sulit dijangkau oleh sebagian masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun