Mohon tunggu...
Noviyanti
Noviyanti Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa Master of Public Health dengan fokus di bidang infectious diseases dan zoonosis di Kansas State University. Dia juga adalah seorang dokter hewan yang selalu ingin berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya. Merindukan Palangka Raya, Bogor, dan Manokwari, sebagai kota yang sudah menuliskan banyak sejarah baginya. Menulis adalah kegiatan di sela-sela perkuliahan, terkadang sekedar untuk melepas penat ataupun karena ingin berbagi ilmu yang didapatkan di ruang kuliah. Semoga bermanfaat. Korespondensi langsung di: novi85.yanti@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kenali Rabies, Bukan Hanya dari Anjing Gila

12 Juli 2017   05:38 Diperbarui: 12 Juli 2017   13:42 10207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Apakah membunuh semua anjing liar di sekitar pemukiman kita dapat mengurangi risiko bahaya penyakit rabies?

Sayang sekali jawabannya tidak. Membunuh semua anjing liar hanya membawa efek mengurangi jumlah anjing liar di lingkungan kita --untuk sementara. Selama di sekitar daerah kita masih ada sampah-sampah bekas makanan yang terbuka, hewan-hewan ini akan terus berdatangan ke daerah kita. Jangan lupa, anjing punya penciuman yang cukup tajam. Sebaiknya kita harus memastikan agar tempat pembuangan sampah di lingkungan kita tertutup rapat untuk mengurangi jumlah anjing liar beredar di sekitar daerah kita.

Virus rabies adalah virus yang menular dengan cepat. Sederhananya, virus ini menular ke hewan-hewan di sekitar kita seperti bisnis multilevel marketing. Satu anjing dapat menularkan ke anjing lain, sebelum akhirnya dia sendiri akan mati karena virus ini menyebabkan kerusakan otak. Misalkan saja satu anjing rabies dapat menggigit dua ekor anjing yang sehat -kenyataannya bisa lebih dari ini-; anda bisa membayangkan apa yang terjadi dalam kurun waktu beberapa bulan apabila tidak dilakukan tindakan pencegahan.

Perbandingan jika di lingkungan anda ada 20% (kiri) atau 93% (kanan) hewan yang divaksinasi rabies. (Sumber: www.wisconsinfederatedhs.org)
Perbandingan jika di lingkungan anda ada 20% (kiri) atau 93% (kanan) hewan yang divaksinasi rabies. (Sumber: www.wisconsinfederatedhs.org)
Di gambar kiri dan kanan, pada awalnya ada satu ekor hewan rabies (warna merah). Kemudian hewan ini menggigit hewan-hewan lain di sekitarnya. Hewan yang berwarna biru adalah hewan yang tidak divaksin. Apabila (gambar kiri) ada banyak hewan yang tidak divaksin, maka dalam waktu singkat lingkungan sekitar kita akan dipenuhi oleh hewan rabies. Apabila (gambar kanan) hanya sedikit hewan yang tidak divaksin (hanya satu ekor yang tidak divaksin), maka lingkungan kita akan aman dari ancaman penyakit rabies. Untuk rabies sendiri, seluruh lembaga kesehatan hewan di dunia menyarankan agar minimal ada 70% anjing di sekitar kita divaksin rabies; terlepas dari mereka sehari-hari lebih banyak di rumah atau lebih banyak berada di luar rumah.

4. Bagaimana caranya agar hewan peliharaan saya tidak menularkan rabies ke saya? Apakah mengurung mereka di rumah sudah cukup?

Jilatan atau -kalau mereka nggak sengaja- cakaran dan gigitan hewan peliharaan anda 99% aman jika: anda memastikan semua hewan peliharaan (anjing, kucing, dan kera) anda telah divaksin rabies setahun sekali. Pemerintah Indonesia di seluruh daerah selalu memberikan vaksin rabies GRATIS setiap SETAHUN SEKALI. Kenapa harus setahun sekali? Karena kekebalan rabies di hewan peliharaan hanya bertahan selama setahun. Lebih dari setahun, hewan ini akan memiliki risiko terjangkit rabies lagi apabila tidak divaksin. Dimanakah vaksin rabies gratis ini didapatkan? Good news!! Berkunjunglah ke kantor dinas setempat yang mengurusi bidang peternakan dan kesehatan hewan, di sana ada banyak sekali dokter hewan yang siap membantu Anda.

Vaksinasi rabies di Pulau Nias oleh petugas kesehatan hewan. (Sumber: oie.int)
Vaksinasi rabies di Pulau Nias oleh petugas kesehatan hewan. (Sumber: oie.int)
Ini juga adalah cara terbaik untuk memastikan anjing di pemukiman kita bebas rabies. Apabila ada tetangga kita yang belum tahu tentang info vaksin gratis ini, tidak ada salahnya anda memberi tahu. Dengan demikian, Anda sudah membantu menjaga tetangga-tetangga anda dari serangan penyakit rabies. Bahasa kerennya anda berpartisipasi meningkatkan herd immunity daerah anda terhadap penyakit rabies. Herd immunity telah saya bahas sedikit di atas dan juga di sini. Mengurung hewan masih punya risiko hewan anda tertular rabies jika mereka masih punya akses keluar (atau istilah lainnya 'kabur') dari rumah atau tergigit kelelawar/kera.

Oya, ada beberapa daerah yang tidak menerapkan kebijakan vaksinasi rabies karena di daerah anda tidak ada kejadian rabies. Daerah seperti Papua, Papua Barat, Maluku Utara, Riau, dan Bangka Belitung tidak memberikan vaksinasi rabies (data ini berdasarkan informasi terakhir, data bisa berubah sewaktu-waktu, disarankan untuk aktif menanyakan kepada dinas setempat).

5. Kalau hanya gigitan hewan, saya tidak takut. Apa sih bahaya terbesar penyakit rabies?

Kematian! Ada banyak orang yang meremehkan gigitan hewan dan hanya mengobati seperti luka biasa. Selama hewan yang mengigit tidak terinfeksi rabies, sebenarnya anda relatif aman dari bahaya rabies. Yang berbahaya adalah, ketika gejala rabies muncul pada manusia, penyakit ini 100% akan menyebabkan kematian. Dalam kata lain, ketika gejala sudah muncul dokter tidak bisa memberikan pengobatan apapun yang mampu menyembuhkan si pasien. Sekali terjangkit, virus ini akan memperbanyak diri dalam tubuh kita dan mereka akan merusak otak kita hingga akhirnya adalah kematian.

Setiap 10 menit, ada 1 orang di dunia yang mati akibat rabies. Kebanyakan korban rabies adalah anak-anak (4 dari 10 kematian karena rabies terjadi pada anak-anak usia di bawah 15 tahun) . Sedikit tips buat para orang tua, jangan pernah memarahi anak berlebihan ketika mereka terluka saat bermain. Hal ini bisa membuat mereka takut melaporkan kalau sewaktu-waktu mereka tergigit anjing saat bermain. Saya termasuk dalam kategori ini; beberapa kali saya --waktu masih anak-anak-- luka ketika bermain dan tidak pernah lapor orang tua karena takut dimarahi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun