"Mbak, sekarang kamu kerja di mana?"
"Neng, usiamu sekarang berapa, kok belum nikah-nikah?"
"Kerja di sana kan gajinya lumayan, masa gak punya simpanan ."
"Kamu kan gak kuliah gak punya jabatan tinggi kok belum nikah-nikah, emang ngejar apaan sih?"
"Itu mah kamu aja yang ngerasa boros kalau kamu hemat gak bakal uangmu abis."
Kan ini kan itu dan segelintir pertanyaan lainnya yang sering dilontarkan orang kepada orang lain untuk mengomentari hidupnya, dan kadang mereka yang begitu perhatian terhadap hidup orang lain seolah-olah memaksa mengikuti aturan dan doktrin hidup mereka yang telah dianutnya. Padahal kehidupan orang lain itu dengan kita pastinya berbeda dan jangan pernah kita mencoba membandingkan hidup kita dengan orang lain.
Seringkali kita mendapati seseorang yang begitu perhatian terhadap kehidupan orang lain dan menjudge seenaknya serta memberikan saran sekenanya, misal ketika seseorang yang sudah cukup dewasa belum juga menikah lalu kita dengan entengnya berkata bahwa dia pemilih, padahal dia bukan mahasiswa yang sedang mengejar gelar tertentu atau karyawan yang sedang mengejar jabatan tertentu, lalu dengan seenak jidat kita berkata, "Emang kamu ngejar apa sih nyampe gak nikah-nikah, padahal temen-temen lo udah pada gendong anak, kalo di kampung seumuran lo itu udah punya anak 3."
Helloooooow
Itu di kampung mana, di kampung gue masih wajar bro, yang namanya nikah itu bukan masalah cepat atau lambat tapi dia datang di saat yang tepat dan datangnya jodoh  setiap orang itu beda-beda ada yang umur 17 udah nikah ada juga yang umur 27 baru nikah, semua udah di atur sama yang kuasa datang di saat yang tepat dan kita juga gak perlu bilang bahwa yang belum nikah itu ngejar hal-hal tertentu, mungkin kita lihat dia bukan mahasiswa atau karyawan yang ngejar gelar atau jabatan tapi siapa tahu dia belum nikah karena mau ngebantu orangtua dulu nyekolahin ade-adenya atau dia emang lebih siap nikah di usia dewasa dan buat yang nikah muda gak usah bilang sama yang belum nikah bahwa mereka jodohnya telat begitupun yang belum nikah gak usah ngatain yang nikah muda itu udah ngebet.
Ok guys emang kadang orang yang terlalu perhatian alias kepo sama kehidupan orang lain itu bikin risih, misal juga ketika ada orang yang sudah bekerja lama kemudian dia belum punya apapun dari hasil kerjanya dan mereka yang terlalu perhatian bilang bahwa yang bersangkutan itu boros, gak bisa ngatur keuangan dan lainnya, masa sih kerja lama gak kebeli Avanza sekodi mah. Guys, kita gak pernah tahu seperti apa kehidupan dia, mungkin gaji yang dia dapat gak cuma dia pakai buat menuhin kebutuhannya, siapa tahu dia harus bantu biaya sekolah adenya bantu biaya renovasi rumah orangtuanya atau mungkin hal lainnya maka kita jangan suka seenaknya ngejudge hidup orang lain hanya dari satu sisi yang kita lihat, kita belum tahu kehidupan dia dari sisi lain yang belum pernah kita lihat.
Orang kepo itu emang ada manfaatnya selain dia bisa jadi komentator unggul dan menjadi tolak ukur agar kit bisa memperbaiki diri untuk lebih baik, tapi di sisi lain orang yang terlalu kepo juga suka bikin risih karena mereka terlalu perhatian dan terlalu ingin tahu dengan privasi orang lain, dan kadang juga gak sedikit orang yang sakit hati akibat terlalu dikepoin, so kalau kita mau kepo, maka kepolah sewajarnya jangan diiringi dengan kesan menjudge dan memaksa orang yang dikepoin untuk mengikuti apa yang kita pahami, kalaupun mau nasihatin, nasihatilah dengan bahasa yang mudah diterima karena kita tidak tahu seperti apa kehidupan lain seseorang dari sisi yang tidak terlihat oleh kita.
Bekasi, 04 Oktober 2016
Novi Y
Lagi kesel gara-gara hari ini terlalu banyak dikepoin orang.