Mohon tunggu...
Bahas Sejarah
Bahas Sejarah Mohon Tunggu... Guru - Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Sejarah Bangsanya Sendiri

Berbagi kisah sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Berburu Komik Misteri Ketika Bulan Puasa Tiba

3 April 2023   12:00 Diperbarui: 3 April 2023   11:59 1750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komik misteri karya Tatang S. (sumber: id.quora.com/R. Husain)

Siapa yang tidak kenal dengan Tatang S., seorang komikus era 90an yang kerap tampil di jagad dunia perkomikan Indonesia. Pria yang memiliki nama asli Tatang Suhenra ini adalah seorang seniman kelahiran Bandung, yang konon memiliki bayaran tertinggi sebagai komikus pada eranya.

Tatang S., sejak tahum 80an memang telah eksis didalam dunia seni rupa, khususnya komik bergambar yang sarat dengan budaya Indonesia. Mengangkat tema punakawan dalam pewayangan, yang kemudian ia wujudkan dalam bentuk tokoh serupa Petruk dan Gareng. Dengan beragam kisah yang juga tidak dilepaskan dari tradisi (silat) ataupun misteri yang ada pada masyarakat kala itu.

Namun, genre yang sangat melejit dan digemari masyarakat adalah misteri (horor). Tidak luput di kalangan anak-anak remaja, yang kerap berburu komiknya untuk koleksi pribadi. Apalagi ketika bulan Ramadan tiba, hampir setiap pulang sekolah, banyak anak-anak yang mampir ke pedagang mainan hanya untuk membeli komik misteri yang terbaru. Nyaris menjadi sebuah tradisi.

Kala itu harganya juga tergolong murah, yakni Rp. 500 saja per komiknya. Secara pribadi, memang anak-anak kala itu lebih memilih membeli komik dari pada mainan dari uang jajannya ketika puasa. Apalagi ketika menjelang sore, ngabuburit bersama untuk bertukar komik antar teman sudah menjadi kegiatan yang mengasyikan.

Jadi, ketika kita lelah bermain yang menguras energi, anak-anak lebih suka berkumpul di "basecamp"nya. Hanya untuk sekedar membaca komik bersama. Bahkan kerap menjadi bahan diskusi terkait kebenaran dari cerita horor kita baca. Disini menariknya adalah, kita kerap mengintrepetasikan sendiri sesuai imajinasi kita lokasi-lokasi yang berkaitan dengan kisah horor tersebut.

Berburu komik Tatang S. juga menjadi kegiatan yang mengasyikan, apalagi jika dilakukan bersama teman. Bersepedahan berdua, berboncengan, berkelompok atau membuat tour satu kampung pasti lebih seru... Targetnya tentunya adalah pedagang mainan yang mangkal di setiap sekolahan tertentu. Walau kadang yang didapat adalah rupa komik bajakannya.

Ya, memang kala itu banyak yang mengcopy ulang komik karya Tatang S., untuk tujuan komersil yang tentunya merugikan. Tapi, namanya juga anak-anak, komik yang paling murah, tentu yang akan jadi buruan mereka. Walau lokasinya terletak di kampung sebelah. Nah lho, bisa-bisa pulangnya pun mepet dengan waktu berbuka.

Walau beberapa dari teman tetap konsisten membeli yang versi ori, lantaran hendak dikoleksi secara pribadi. Bahkan ada pula yang menyewakan jasa baca komik kepada teman, dengan harga yang murah meriah, Rp. 100 saja/komik. Genre horor yang bertema setan-setan lokal menjadi buruan yang dapat memanjakan pembacanya.

Seolah ada nuansa mistis yang kerap membuat takut atau was-was ketika hendak buang air ke belakang (toilet). Ya, lantaran banyak setan yang kedapatan muncul di area-area sungai ataupun kamar mandi pada komik Tatang S. Ragam bentuk dan wujud yang seram juga kerap membuat kita terbawa mimpi.

Lucunya, nama-nama setan yang muncul di dalam komik adalah setan yang konon kerap dijumpai masyarakat di daerahnya. Seperti kisah setan kolor ijo, yang seketika muncul di daerah yang bukan wilayah operasi si setan, luar kota Bekasi. Atau kisah si kondor dari Betawi yang tiba-tiba merebak di Bogor. Apa iya itu setan pada ngabuburit sampai luar wilayahnya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun