Mohon tunggu...
Novita Ekawati
Novita Ekawati Mohon Tunggu... Guru - Pengajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar dan aktivis muslimah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Karunianya Membuat Amalmu Diterima

4 Januari 2023   10:22 Diperbarui: 4 Januari 2023   10:35 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibnu Qayyim Al Jauziyah berkata,

"Allah lah yang mengilhamkan hamba-Nya untuk bertaubat kepada-Nya, dan Dia sangat bergembira dengan taubat hamba-Nya itu, meskipun taubat hamba itu tidak lepas dari karunia dan kemurahan-Nya. Allah-lah yang mengilhamkan ketaatan dalam diri hamba-Nya dan Dia pula yang membantunya melakukannya, lalu membalasnya dengan pahala; dan semua itu tidak lepas dari karunia dan kemurahan-Nya." (Fawaidul Fawaid (terjemah), (hal. 35)

Betapa Maha Pemurahnya Allah kepada hamba-hambaNya. Kasih sayangNya tidak terlepas karena Dia mencintai hambanya.

Namun suatu amal tidak akan menjadi sempurna dan diterima tanpa tiga hal :

Pertama diterimanya amal adalah Islam.

Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi. (Qs. Ali Imran : 85)

Sedangkan amal orang-orang kafir ditolak amalnya oleh Allah SWT,

"Sesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah kekafirannya, sekali-kali tidak akan diterima tobatnya; dan mereka itulah orang-orang yang sesat.(90). Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati, sedangkan mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong (91)." (Qs. Ali Imran : 90-91)

Kedua, ikhlas

Sebagaimana firman Allah ta'ala :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun