Mohon tunggu...
Novita
Novita Mohon Tunggu... Mahasiswa Prodi Geografi Universitas Lambung Mangkurat Angkatan Tahun 2023

Memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Wawancara UMKM Kewirausahaan Kebab Di Banjarmasin Utara

10 Oktober 2025   22:47 Diperbarui: 10 Oktober 2025   22:47 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Dalam beberapa tahun terakhir, sektor UMKM kuliner menjadi salah satu pendorong penting pertumbuhan ekonomi lokal dan penciptaan lapangan kerja. Kebab sebagai salah satu jenis makanan ringan (snack / street food) semakin populer di kota-kota di Indonesia karena mudah disajikan, cepat dikonsumsi, dan memiliki peluang inovasi rasa serta penyajian. 

Meskipun potensi pasar cukup besar, banyak pelaku usaha kebab masih menghadapi tantangan dalam pengelolaan usaha, terutama dalam hal perencanaan, pengelolaan keuangan, pencatatan usaha, inovasi produk, dan aspek lingkungan. Tanpa pengelolaan yang baik, usaha rentan mengalami stagnasi atau gagal di tengah persaingan kuliner yang semakin ketat. 

Melihat kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan menggali secara mendalam praktik kewirausahaan dari pelaku usaha kebab yang relatif baru berdiri. Fokus penelitian diarahkan pada bagaimana pelaku usaha mengelola aspek-aspek inti kewirausahaan (produk, inovasi, keuangan, sumber daya manusia, dan lingkungan) dalam kondisi yang sederhana. 

Kewirausahaan adalah proses menciptakan dan mengelola usaha baru dengan orientasi pada peluang, risiko, dan inovasi. Dalam konteks UMKM, kewirausahaan juga mencakup kemampuan adaptasi terhadap kondisi pasar dan sumber daya terbatas. UMKM memiliki peran strategis dalam ekonomi Indonesia, dalam hal penyerapan tenaga kerja dan pembangunan ekonomi lokal.

Berdasarkan hasil wawancara di lapangan, Terdapat beberapa kesimpulan yang bisa saya dapat, Yaitu:

a. Karakteristik Usaha Kebab 

  • Usaha kebab yang diteliti berdiri kurang dari 1 tahun (baru dalam tahap permulaan).
  • Jumlah tenaga kerja sangat terbatas, yakni antara 1 hingga 3 orang (termasuk pemilik).
  • Usaha berada di lokasi strategis (dekat keramaian atau akses jalan) agar mudah dijangkau konsumen.

b.Praktik Perencanaan Usaha dan Pencatatan Keuangan 

  • Mayoritas pedagang tidak memiliki rencana usaha tertulis (misalnya proyeksi penjualan, anggaran, strategi pemasaran).
  • Tidak ada pencatatan keuangan khusus secara formal (misalnya buku kas, pembukuan): pengelolaan keuangan dilakukan secara sederhana, langsung berdasarkan perhitungan harian di kepala atau catatan seadanya (kertas, aplikasi sederhana, atau nota mini).
  • Hal ini menunjukkan keterbatasan dalam manajemen keuangan dan kemungkinan kekeliruan atau kurang terkontrolnya arus kas usaha.

c. Faktor Prioritas Produk dan Inovasi Faktor Prioritas Produk dan Inovasi 

  • Faktor utama yang diperhatikan dalam produk adalah kualitas produk (misalnya konsistensi rasa, kebersihan bahan, penampilan).

d. Manfaat Sosial & Dampak Lingkungan  

  • Pelaku usaha menyatakan bahwa usaha kebab cukup bermanfaat bagi masyarakat sekitar, baik sebagai sarana makan cepat, penyedia lapangan kerja, maupun menyemarakkan lingkungan komersial setempat.
  • Dalam hal perhatian terhadap dampak lingkungan, sebagian pelaku menyebutkan usaha cukup memperhatikan kebersihan dan sampah (misalnya menyediakan tempat sampah, meminimalkan plastik sekali pakai).

Untuk mendorong pertumbuhan ke depan, pelaku usaha perlu meningkatkan kapasitas manajerial (perencanaan usaha, pencatatan keuangan) dan memperluas inovasi secara konsisten, serta memperhatikan aspek lingkungan sebagai nilai tambah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun