Mohon tunggu...
Novita Ayunda Dewi
Novita Ayunda Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mempertahankan & Memperkenalkan Warisan Budaya Angklung Pada Era Globalisasi

2 Desember 2023   08:00 Diperbarui: 2 Desember 2023   20:22 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Alat musik tradisional angklung menjadi budaya asli khas indonesia dan masuk dalam warisan budaya takbenda Angklung resmi diakui oleh UNESCO. 

    Angklung adalah alat musik multitonal yang berkembang dari masyarakat Sunda. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.P

    Pada tahun 1938, Daeng Soetigna, menciptakan angklung dengan tangga nada diatonis. Angklung inovasi Daeng Sutigna tersebut berbeda dengan angklung pada umumnya yang berdasarkan tangga nada tradisional pelog atau salendro.

    Angklung resmi diakui UNESCO pada 2010. Angklung masuk dalam warisan budaya takbenda atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia asal tanah Sunda, Jawa Barat. 

    Masyarakat saat ini terutama generasi muda cenderung lebih tertarik pada musik modern yang lebih canggih. Hal ini mendasari penyebab pengetahuan dan keterampilan terkait angklung mulai luntur. Selain itu juga pengaruh dari para pengrajin angklung yang jumlahnya semakin tahun semakin sedikit. Di sisi lain, angklung telah menemui daya saing kuat dari budaya musik luar yang masuk ke Indonesia.

* Upaya Mempertahankan alat musik tradisional angklung :

- Mengajarkan Angklung kepada Generasi Muda

Dalam era di mana teknologi dan hiburan modern mendominasi, kita perlu menemukan cara agar angklung tetap menarik bagi anak-anak dan remaja. Melalui -Program-program pendidikan akan memastikan bahwa pengetahuan tentang cara membuat, memainkan, dan menghargai angklung terus berlanjut.

- festival dan pertunjukan seni

festival dan pertunjukan seni dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan angklung kepada generasi muda mengintegrasikan angklung dalam acara budaya sekolah atau mengadakan pertunjukan seni di tingkat lokal yang melibatkan pemuda dan anak-anak dalam pertunjukan angklung. Contoh program "Angklung Goes to School," yang telah sukses di beberapa wilayah di Indonesia. Program ini membawa angklung ke sekolah-sekolah sebagai bagian dari kurikulum ekstrakurikuler.sehingga terciptaanya rasa kecintaan siswa terhadap seni angklung.

- Menggunakan Teknologi untuk pempertahankan

Teknologi juga dapat menjadi sekutu dalam upaya melestarikan angklung. Perekaman, dokumentasi, dan distribusi musik angklung melalui platform digital adalah cara efektif untuk mengenalkan kembali seni ini kepada khalayak yang lebih luas. Melalui konser daring dan pendekatan media sosial, angklung dapat menciptakan kembali daya tariknya dalam perkembangan teknologi yang lebih modern.

penggunaan teknologi dalam melestarikan seni angklung adalah dengan membuat saluran YouTube atau akun media sosial resmi untuk grup musik angklung. mengunggah video musik termasuk pertunjukan langsung atau tutorial cara memainkan angklung. Hal ini membantu dalam memperluas jangkauan untuk mengenalkan angklung kepada generasi muda yang lebih terhubung dengan media digital,aplikasi dan situs web telah dibuat khusus untuk mengajarkan orang cara memainkan angklung, publikasi ilmiah yang telah mengangkat angklung sebagai budaya Indonesia . 

* Upaya Memperkenalkan alat musik tradisional angklung :

- Di pamerkan di festival budaya. 

Di pamerkan di festival budaya baik nasional maupun internasional.salah satu cara agar angklung popularitas nya tergaja dan banyak diminati belajar oleh orang yang tertarik pada alat musik tradisional. 

- Di tambahkan dalam program pembelajaran seni dan budaya 

Di tambahkan dalam program agar siswa atau siswi dapat mengenal lebih jauh mengenai angklung . 

- Membagikan konten media sosial

Membagikan konten media sosial yang berhubungan dengan alat musik tradisional angklung baik membuat sendiri konten tersebut atau membagikan konten milik orang lain tentang angklung dan budaya indonesia. 

    Dengan begitu di harapkan para generasi yang akan datang selalu menjaga kelestarian budaya asli Indonesia,karena mempunyai ciri khas dan keunikan masing-masing sehingga menjadi bangsa yang kaya akan budaya .  

    Bangsa Indonesia beragam suku, agama, ras, budaya, bahasa dan adat istiadat. Tetap menjungjung tinggi persatuan & kesatuan Bhinekatunggalika dan dalam pandangan pancasila ke 3 persatuan Indonesia. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun