Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Produk Halal, Menenangkan Siapa Saja

7 November 2017   20:50 Diperbarui: 7 November 2017   21:21 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Melihat aneka makanan atau puspa warna kuliner memang menggembirakan. Masyarakat memang sedang marak untuk menampilkan makanan berbagai daerah di Indonesia agar bisa mewakili cita rasa khas Nusantara.

Ada persoalan lagi yaitu persyaratan bahwa makanan itu harus halal, yaitu makanan itu baik dikonsumsi, memenuhi syarat, baik untuk kesehatan dan dalam memproses makanan itu dari kondisi mentah sampai matang adalah proses yang menurut aturan agama. Misalnya pada daging ayam. Bila makanan itu sudah mencakup semuanya di atas, makanan itu bisa disebut makanan halal.

Dalam dunia gizi ataupun kuliner, makanan halal tidak berhenti sampai disitu saja, namun harus disertai dengan label atau sertifikat halal. Label ini dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Makanan Sehat

Di negara kita, makanan yang populer di kalangan masyarakat dan ideal untuk dikonsumsi yaitu 4 Sehat 5 Sempurna. Yang akrab dengan orang-orang di Indonesia atau yang kita pelajari yaitu makanan yang terdiri dari nasi atau karbohidrat, sayur-sayuran, protein atau lauk pauknya, buah-buahan, dan segelas susu.

Namun kini ada lagi pertimbangan konsumsi makanan dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) harus memperhatikan 4 pilar yaitu: Keanekaragaman pangan, perilaku hidup bersih, aktifitas fisik, dan mempertahankan berat badan normal.

Empat pilar tersebut, pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memonitor berat badan secara teratur.

PUGS menjamin, bila masyarakat memenuhi aturan itu, tentulah sehat dan baik karena 4 sehat 5 sempurna itu memang kandungan yang wajib dipenuhi oleh tubuh. Sedangkan, PUGS itu juga merupakan takaran yang pas untuk tubuh agar kesehatan selalu terjaga.

PUGS didapat dari penentuan gizi, pertemuan para ahli, dan hasil Konfrensi Pangan Dunia 1992. PUGS mempunyai 2 pedoman visual gizi seimbang yaitu, Tumpeng Gizi Seimbang dan Piring Makanku untuk porsi sekali makan.

Tumpeng Gizi Seimbang memberikan gambaran dan penjelasan panduan porsi makan minum dan aktifitas yang dilakukan sehari-hari.

Sedangkan, Piring Makanku menggambarkan anjuran makan sehat dimana 50% dari total jumlah makanan setiap kali makan adalah sayur dan buah. Sisanya adalah makanan pokok dan lauk pauk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun