Mohon tunggu...
Novi Nurul Khotimah
Novi Nurul Khotimah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah dengan hati

GURU MULIA ADALAH GURU YANG BERKARYA

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Asyiknya Bersepeda, Menguatkan Solidaritas

3 Februari 2021   12:32 Diperbarui: 3 Februari 2021   16:32 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. Novi Nurul Khotimah

Sudah hampir satu tahun pandemi covid-19 belum juga berlalu. Semakin  hari kasus positif korona semakin melonjak dan tingkat angka kematian  pun semakin meningkat. Segala upaya maksimal dilakukan oleh pemerintah dari waktu ke waktu seiring perkembangan kasus covid-19 untuk menekan lajunya penyebaran virus bandel tersebut.

Namun ironisnya, masih saja banyak terdapat kelalaian masyarakat dalam menerapkan disiplin dan mentaati peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Pemakaian masker yang kerap lalai hingga petugas pemerintah harus menerapkan denda ataupun sanksi. Jaga jarak antara satu sampai dengan dua meter yang sepertinya hanya slogan saja, karena jaga jarak di tempat keramaian sepertinya langka. Kerumunan tetaplah kerumunan, Entah karena terdorong oleh keadaan dan kebutuhan mendesak ataupun memang masyarakat sudah menyerah pasrah atas keadaan sekarang ini.

Saya pun tak menampik keadaan yang memang terjadi di masyarakat bahwa begitulah adanya. Meskipun masih banyak pula yang tetap menjaga ketat protokol kesehatan dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Semoga itu sedikitnya bisa membantu upaya pemerintah, utamanya membantu menjaga kesehatan dan keselamatan diri sendiri dan orang-orang tercinta.

Menyerah pasrah pada keadaan bukanlah pilihan. Banyak cara dalam mengisi masa-masa tersulit pandemi covid-19 ini. Tetap menjaga imun dengan pola makan dan pola hidup yang sehat, Berusaha terus merawat semangat serta memperkuat iman dengan cara menjaga hati agar jauh dari penyakit-penyakit hati untuk tetap berfikiran positif serta berusaha meningkatkan nilai ibadah kepada Sang Pemilik Hati.

dok. Novi Nurul Khotimah
dok. Novi Nurul Khotimah

Salah satu cara saya menjaga imun tubuh adalah dengan cara berolahraga yang menyenangkan. Olah raga pagi yang sering saya lakukan bersama keluarga di hari-hari libur atau akhir pekan adalah bersepeda.  Olahraga bersepeda menjadi pilihan banyak orang di masa pandemi ini, bahkan bersepeda bukan dijadikan sarana olahraga saja tetapi menjadi alat transportasi ke tempat kerja. Toko-toko yang menjual sepeda dan asesorisnya laris manis diburu pembeli. Tak kurang bengkel sepedapun kebanjiran rezeki dimasa pandemi ini.

dok. Novi Nurul Khotimah
dok. Novi Nurul Khotimah

Bersepeda itu memang asyik, terlebih ketika kita sudah berada diatas sadel yang empuk, tiada terasa perjalanan yang ditempuh ternyata sudah jauh. Begitupun halnya dengan saya. Banyak momen yang saya catat ketika saya bersepeda bahkan sesuatu hal yang sebelumnya tidak saya kira. Banyak cerita, banyak nilai dan banyak suka. Dengan demikian saya semakin menyadari mengapa banyak sekali orang yang cinta olahraga ini sebagai goweser yang mampu menempuh jarak puluhan bahkan ratusan kilometer, baik secara personal maupun bersama para komunitasnya.

Beberapa hal yang saya dapat dari berolah raga bersama keluarga itu diantaranya sebagai sarana membangun lebih erat dan harmonis lagi antara anggota keluarga. Bersepeda sebagai sarana merawat dan menjaga sehat seluruh anggota keluarga agar tetap semangat menjalani masa-masa sulit ini. Selain itu, hal yang saya dapat ketika bersepeda melewati daerah-daerah pinggiran, melintasi sisi-sisi pegunungan. Subhanallah,,,,semakin meningkatkan kesyukuran terhadap Sang Pencipta Alam Semesta.

Betapa senang dan bahagianya bersentuhan dengan alam, menghirup udara pegunungan maupun pinggiran yang masih sangat segar disaat pagi. Bersepeda menjemput mentaripun semakin asyik sehingga jarak puluhan kilometerpun tiada terasa telah ditempuh.

Ketika berada di sebuah persimpangan pada sebuah perjalanan bersepeda bersama keluarga saya berhenti, suami dan anak-anak saya yang sudah remaja dan dewasa memberi semangat, "Ayo mam, lanjut gowes, semangat, mama hebat, mama kuat". Begitulah motivasi dari orang-orang tersayang. Energi positif dari mereka membuat energy saya untuk bersepeda seakan kian membara. Sambil berhenti sejenak di persimpangan untuk mengatur pernafasan, saya bertanya kepada suami saya yang memang hafal daerah-daerah sekitar itu. Jawaban suami saya menunjukkan jalan yang akan ditempuh itu akan semakin jauh dari arah rumah kami, jadi bukan semakin mendekat. Akhirnya saya usul memilih arah yang mendekat arah pulang hehe... "Pap, Abang, Dede kita pilih arah yang mendekati jalan pulang ya, sudah cukup puluhan kilometer kita tempuh, jikalau pilih arah yang lebih jauh, nanti mama nggak bisa balik dong, energi mama yang tersedia buat arah pulang aja, hehe,,,". Begitulah saya merajuk kepada orang-orang tersayang.

Ada hal yang lebih menarik lagi dan diluar apa yang saya kira selama bersepeda adalah solidaritas yang tinggi ketika bertemu dengan para goweser dari komunitas-komunitas bersepeda, baik yang berasal dari dalam dan luar kota. Mereka saling menyapa meskipun diantara mereka tidak saling kenal dan saya beserta keluargapun tidak juga ada yang mengenalinya dengan cara membunyikan klakson sepeda. Tak berhenti sampai disitu solidaritas para goweser itu.

Saat saya sekeluarga berhenti di area pesawahan yang sangat asri, juga sekedar istirahat sejenak sambil ambil angel-angel bagus untuk swafoto, sekelompok goweser berhenti dan menyapa kami "Ada yang bisa kami bantu, ada masalah dengan sepedanya Pak Bu? Atau mau kami bantu ambilkan foto bersamanya?" begitu sapaan dari para goweser yang saya temui. Masya Allah...saya tertegun! nilai kepedulian yang tinggi dari para komunitas sepeda yang mereka miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun