Mohon tunggu...
Novi Lestiani
Novi Lestiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030010_UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Semoga suka sama tulisan yaaa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Covid-19: Ekonomi Menurun?!

23 Februari 2023   18:40 Diperbarui: 23 Februari 2023   18:43 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Munculnya Covid-19 di Indonesia dimulai pada maret 2020 dan seluruh dunia juga merasakannya. Adanya peningkatan kasus terkonfirmasi pada saat Covid-19 sangat berdampak pada berbagai sektor di Indonesia, salah satunya pada sektor perekonomian. Penurunan kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia juga disebabkan karena adanya peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dimana kota-kota yang ada di Indonesia dikunci untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. 

Melihat keberadaan UMKM yang tersebar di Indonesia bisa menjadi salah satu penggerak akan pemulihan ekonomi Indonesia pada sekarang ini. Menurut Badan Pusat Statistik jumlah UMKM di Indonesia tidaklah sedikit, karena bisa diperkirakan telah mencapai 64 juta, dan 99,9% pelaku usaha yang menopang perekonomian di Indonesia. 

Menurut laporan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, 8 juta UMKM di Indonesia menggunakan media online sebagai pemasaran produk. Adapun jumlah UMKM yang bergerak pada media online mencapai 13% dari seluruh perusahaan yang ada di Indonesia. Dengan banyaknya UMKM di Indonesia, pemerintah juga mengembangkan berbagai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk mendirikan UMKM di Indonesia. Pita Abdullah juga mengatakan bahwa program Rencana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) optimis dengan kebangkitan ekonomi Indonesia yang saat ini sedang goyah akibat adanya Covid-19. Namun yang terpenting dalam pelaksanaan program PEN itu adalah mengamankan, melindungi, memperkuat, menyelamatkan dan mengembangkan kapasitas ekonomi, pelaku ekonomi ataupun pendiri bisnis pada era Covid-19. 

(Sri Mulyani Indrawati,2021)   menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia berada di kuartal kedua 2021 menunjukan 7,07% pertumbuhan dan arah. Strategi pemulihan ekonomi sudah berjalan. "Data berjalan dua arah di Q2 pemulihan ekonomi baik, ada rencana untuk pemulihan ekonomi, muncul untuk menghasilkan efek. Pemulihan ekonomi dapat dilihat dari semua mesin pertumbuhan yang telah pulih. Adapun kebutuhan rumah tangga sekitar 5,9&, investasi 7,5%, pertumbuhan perdagangan 9,4%, 4,4% disektor kontruksi, 25,1% di sektor transportasi, 21,6% tinggal untuk makan dan minum. Meski dalam masa pandemi Pemerintah kota Surabaya terus berupaya meningkatkan perekonomian warganya. Khususnya seorang pelaku bisnis UMKM dikota bernama Kota Pahlawan. (Yan,2020).

Perekonomian Indonesia dalam kategori resesi mengingat data yang diberikan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) sendiri yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 1,3% hingga 1,7% pada kuartal ketiga, pendapat ini mendukung. Ahmad, disuarakan oleh Tauhid sebagai Direktur Eksekutif INDEF atau Institute for Economic and Financial Development. Peter Abdullah Rejaram, Kepala Riset CORE (Center for Economic Transformation) mengatakan mengingat kondisi resesi yang sudah menjadi new normal bagi semua negara yang berdampak akibat adanya covid-19.

Berdasarkan data yang ada dan gambaran langkah-langkah yang diambil untuk menghidupkan kembali sektor perekonomian yang buruk selama pandemi Covid-19, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

A. Karena sektor ekonomi Indonesia dilanda pandemi Covid-19 maka pendapatan dan jenis usaha berubah.

B. Berbagai langkah dan kebijakan seperti Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menjadi pedoman pemerintah dengan harapan dapat membantu merevitalisasiaktivitas masyarakat, terutama pada masa krisis ekonomi akibat pandemi. 

C. Semua kecendikiaan yang dibuat oleh pemerintah memiliki tujuan agar kinerja pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) dapat kembali ke level semula dan mengalami peningkatan. Adapun tujuan lainnya agar Indonesia tidak kembali mengalami inflasi dan tingkat pengangguran di Indonesia turun.

Bersumber pada penguraian fakta yang ada, pemerintah menyebutkan bahwa situasi ekonomi di Indonesia mulai membaik. Namun, tidak semua sektor melihat aktivitas ekonomi pulih, terutama bagi pelaku UMKM yang hanya memiliki bisnis offline. Saya mulai percaya bahwa ekonomi Indonesia akan membaik dari waktu ke waktu, meskipun tidak semua bagian telah pulih secara signifikan tetapi semuanya akan mulai berjalan dengan normal lagi. Dengan adanya berbagai langkah yang diambil oleh pemerintah, perekonomian Indonesia harus membaik karena pemerintah pasti memberikan solusi terbaik untuk seluruh rakyatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun