Nah, di sini lah letak keuntungan berikutnya, yakni dari segi pendapatan.Â
Tidak dapat dimungkiri jika tarif harian dari profesi konsultan rata-rata sangatlah tinggi. Untuk dua bulan bekerja saja bisa jadi sama dengan empat bulan bekerja bagi para staf reguler di lembaga yang serupa.Â
Untung-untung jika rezeki dan bekerja lebih dari dua bulan, bisa-bisa pendapatan mencukupi kebutuhan selama enam bulan lamanya.Â
Selain itu, dari segi waktu, kita bebas mengatur waktu bekerja dan tidak harus berada di kantor. Hal ini karena kita tidak terikat seperti staf permanen sehingga konsultan eksternal datang ke kantor jika diminta saja, misalnya untuk sebuah rapat atau koordinasi.
Profesi ini juga memberikan keuntungan tersendiri bagi para wanita yang juga berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Seseorang yang saya kenal, misalnya, memilih untuk tidak lagi menjadi staf reguler dan justru beralih profesi menjadi konsultan eksternal karena juga pada saat yang bersamaan ingin meluangkan lebih banyak waktu bersama sang anak yang saat itu hendak fokus memasuki perguruan tinggi.
Pekerjaan ini pun dipilihnya karena memberikan tingkat fleksibilitas yang sangat tinggi dan mengizinkannya untuk tetap berpenghasilan secara berkala sambil menemani sang anak di rumah.
Pada kasus seorang kenalan saya lainnya, pekerjaan sebagai seorang konsultan eksternal justru adalah pekerjaan sampingan baginya.Â
Meski profesi utamanya adalah seorang pekerja reguler di salah satu lembaga internasional, dia pun masih merangkap pekerjaan sebagai seorang konsultan eksternal sesekali waktu di lembaga internasional lainnya.
Bebas atur waktu, tapi jangan sampai kebablasan!
Pekerjaan sebagai seorang konsultan eksternal memang memberikan kita banyak kebebasan dan fleksibilitas dalam mengatur ritme kerja. Prinsipnya, "asal pekerjaan selesai seperti yang diminta, jurnal harian juga terpenuhi dengan baik, pembayaran pun akan dilakukan".Â