Mohon tunggu...
Novi Setyowati
Novi Setyowati Mohon Tunggu... Lainnya - berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

7 Bentuk Self Reward yang Bisa Dilakukan sebagai Upaya Apresiasi Diri

6 Maret 2021   21:00 Diperbarui: 31 Maret 2021   16:46 1517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bekerja (Sumber gambar: Pixabay/Free-Photos)

Memang sih, semua bergantung pada kantor masing-masing. Tapi, rasa-rasanya karena wfh, para pekerja dianggap seolah-olah selalu siap sedia kapanpun dibutuhkan karena setiap pekerjaan diahrapkan bisa dikerjakan di mana saja.

Di satu sisi, kita bisa menilai bahwa pekerjaan lebih produktif karena dalam satu hari bisa mengerjakan lebih banyak hal karena kemudakan teknologi. Tapi, di sisi lain, jam kerja menjadi tidak karuan karena kemudahan teknologi dan fleksibilitas ini.

Sebut saja, jika sebelum pandemi, pukul empat atau lima sore sudah bisa hengkang dari kantor dan bersantai di rumah. Saat pandemi, entah kapan jam kerja akan benar-benar berakhir jika perintah bekerja dari si bos bisa datang kapan saja dan sumber untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut selalu ada di dekat kita, tak perlu lagi menunggu hingga kita tiba di kantor esok harinya.

Jika sudah begitu, di saat pandemi ini, rasanya kita benar-benar harus bekerja keras lahir dan batin. Lelah pun menyerang fisik dan juga batin.

Sebut saja dua minggu lalu, saat saya kebetulan bekerja sebagai konsultan suatu proyek. Dua kali dalam seminggu sakit kepala saya rasakan karena setiap tengah malam selalu saja ada email masuk tentang pekerjaan dengan deadline yang memerlukan sistem kebut semalam. 

Pun demikian dengan Sabtu dan Minggu, di mana saya tak bisa berkutik kemana-mana karena harus selalu siap sedia dengan laptop di tangan.

Ah, sepertinya wfh dan teknologi yang canggih memang sedang bersahabat karib.

Dengan kerja keras yang demikian, menyita tenaga, waktu, dan pikiran serta tak jarang mengganggu kesehatan mental, sudah sewajarnya jika kita semakin menghargai diri sendiri atas usaha, semangat, motivasi, dan kesabaran yang kita kerahkan!

Anak sekolah saja dapat rewards libur sekolah setiap sudah bekerja keras selepas ujian. Nah, apalagi dengan kita yang sudah selalu bekerja keras setiap harinya demi menyambung hidup.

Lalu, seperti apa kira-kira hal-hal yang bisa kita lakukan sebagai self reward atas kerja keras ini?

1. Menabung atau menginvestasikan sebagian dari penghasilan yang kita dapatkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun