Mohon tunggu...
novia
novia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswa yang mempunyai hobi membaca novel dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sastra Tradisional sebagai Jembatan untuk Membangun Budaya Literasi Anak

2 Desember 2024   10:28 Diperbarui: 2 Desember 2024   11:13 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi Karya Sastra Tradisional ( Sumber : https://caligntecsei.blogspot.com)

Untuk menarik minat anak-anak terhadap sastra tradisional di era modern, diperlukan adaptasi kreatif yang menggabungkan unsur visual dan teknologi. Misalnya, cerita rakyat dapat diubah menjadi buku bergambar dengan ilustrasi penuh warna atau animasi pendek yang tersedia di platform digital. 

Ilustrasi dalam buku anak-anak sangat penting untuk membantu proses belajar mereka. Gambar yang menarik memudahkan anak-anak mengenal objek, tokoh, dan lingkungan dalam cerita. 

Warna-warna cerah dan desain yang menarik bisa menarik perhatian, mendorong minat membaca, dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan. Bahkan, bagi anak-anak yang belum lancar membaca, ilustrasi memungkinkan mereka memahami alur cerita melalui petualangan visual yang seru. Pendekatan ini tidak hanya membuat sastra tradisional lebih menarik, tetapi juga lebih mudah diakses oleh generasi muda, sehingga kekayaan budaya bangsa tetap lestari.

Untuk mendukung hal ini, peran guru dan orang tua sangat penting dalam mengenalkan sastra tradisional kepada anak-anak. Guru dapat memanfaatkan cerita rakyat sebagai bagian dari strategi pembelajaran interaktif, seperti melalui kegiatan drama berbasis cerita tradisional atau meminta siswa membuat ilustrasi berdasarkan cerita yang mereka baca. Hal ini tidak hanya memperkuat pemahaman siswa, tetapi juga mengasah kreativitas mereka. 

Di sisi lain, orang tua dapat membangun kebiasaan membaca di rumah dengan menceritakan dongeng sebelum tidur atau membaca bersama di waktu luang. Melalui kerjasama antara guru dan orang tua, kecintaan terhadap sastra tradisional dapat ditanamkan sejak dini, sehingga kekayaan budaya tetap terjaga di kalangan generasi muda.

Kesimpulan

Sastra tradisional adalah bagian penting dari warisan budaya yang perlu dijaga dan dikenalkan kepada generasi muda. Melalui cerita-cerita ini, anak-anak tidak hanya diajarkan tentang nilai-nilai kehidupan, tetapi juga memahami akar budaya mereka. Dengan pendekatan yang kreatif dan relevan, sastra tradisional dapat menjadi alat yang ampuh untuk menanamkan semangat membaca pada anak. 

Mari kita bersama-sama melestarikan sastra tradisional, menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari, dan mewariskannya kepada anak-anak kita. Dengan begitu, kita tidak hanya menjaga warisan cerita leluhur, tetapi juga membangun generasi muda yang bangga akan budayanya dan cinta membaca.

DAFTAR PUSTAKA

1. Azzahra, A., & Devianty, R. (2024). Peran Sastra Anak dalam Meningkatkan Budaya Literasi Membaca. BLAZE: Jurnal Bahasa Dan Sastra Dalam Pendidikan Linguistik Dan Pengembangan, 2(2), 91--101. https://doi.org/10.59841/blaze.v2i2.1202

2. Hafazah, N., Sukri, & Erfan, M. (2024). Pengaruh Platform Let's Read Terhadap Peningkatan Literasi Membaca Siswa Kelas III SD Negeri Bangka. Journal of Education, Science, Geology, and Geophysics (GeoScienceEd Journal), 5(4), 921--927. https://doi.org/10.29303/goescienceed.v5i4.478

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun