Kuncinya ada di hati kita sendiri. Selama kita masih menyisakan ruang untuk berharap, maka setiap komunikasi atau pertemuan akan terasa mendebarkan. Maka kita harus belajar untuk berdamai dengan diri sendiri, dan menerima bahwa hubungan itu sudah tamat.
2. Jaga komunikasi secukupnya
Berteman bukan berarti harus intens berbicara setiap hari. Saling menyapa sesekali atau mengobrol ringan sudah cukup. Jangan sampai kebiasaan lama kembali muncul, dan akhirnya membuat kita jadi baper.
3. Hargai batasan saat ini
Dulu, mungkin kita mengetahui hampir semua sisi kehidupannya, tapi sekarang kita tidak perlu lagi ikut campur dalam urusan pribadi dan kegiatannya. Tak perlu bertanya terlalu dalam, karena batasan ini sangat penting agar hubungan pertemanan tetap terjaga.
4. Anggap dia bagian dari lingkaran sosial
Jika kalian masih satu circle, perlakukan dia sama seperti teman-teman lainnya. Jangan memberi perlakuan istimewa, dan jangan pula bersikap dingin padanya. Seimbangkan dengan yang lain, agar suasana tetap asyik.
Jadi kesimpulannya, berteman dengan mantan bukanlah sesuatu yang mustahil. Justru, itu menjadi tanda bahwa cara berpikir kita sudah jauh lebih bijak. Bahwa kita mampu menaruh rasa di tempatnya, tanpa perlu terjebak dalam drama yang menguras energi.
Bagaimana pun juga, mantan adalah sosok yang pernah memberi rasa bahagia dalam sepenggal perjalanan hidup kita. Maka berteman dengan mantan, adalah sebuah seni yang menggambarkan bagaimana kita bisa menatap masa lalu dengan senyuman, sambil melangkah menuju masa depan tanpa ada rasa yang mengganjal.(*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI