Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wirausaha

Penyintas Fobia Mantan

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Jangan Lagi Fobia Pada Mantan, Sebuah Seni Berteman Tanpa Harus Baper

26 September 2025   06:28 Diperbarui: 26 September 2025   16:07 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pexels.com 

Kebanyakan orang menganggap mantan sebagai musuh. Kalau bertemu di jalan pura-pura melihat ke arah lain. Kalau muncul di lingkaran pertemanan, rasanya ingin buru-buru pulang saja.

Apalagi jika kondisinya tak bisa dihindari, misal satu kampus, satu kantor, atau satu tongkrongan. Mau bagaimana pun, tetap akan ada momen pertemuan tak sengaja.

Daripada capek menjaga jarak, lebih baik kita berusaha untuk mempelajari seperti apa sikap yang tepat, agar kita tetap bisa menjalin hubungan baik dengan si mantan, tanpa harus ada rasa baper. Apa yang saya pelajari dan sudah saya praktikkan ini, lambat laun telah menyembuhkan saya dari rasa fobia kepada mantan.

Saya tahu, bahwa tidak semua orang sanggup berteman dengan masa lalunya, terlebih jika masa lalu dengan si mantan lebih banyak menyisakan sakit hati dan cerita yang buruk.

Namun, saya percaya bahwa perlahan waktu akan mengikis luka itu. Seiring berjalan waktu, sejalan dengan bertambahnya usia kita, maka sisi emosional dalam diri kita juga akan mengalami perubahan.

Dulu, saya pun tidak mudah untuk menerima kenyataan bahwa hubungan kami harus berakhir. Tak mudah bagi saya untuk sembuh dari rasa kecewa. Meski kami putus baik-baik, tetap saja rasa kecewa dan kesedihan tidak bisa dihindari.

Saya butuh waktu yang tidak sebentar untuk benar-benar menerima kenyataan. Terus belajar membiasakan diri menjalani hari tanpa mendengar kabarnya lagi, meski di antara kami tidak ada yang saling memblokir kontak.

Kami sama-sama belajar untuk terbiasa, sama-sama menahan diri untuk tidak berkomunikasi lagi. Sampai akhirnya setelah sekian lama, dia menanyakan kabar saya. Lantas, bagaimana perasaan saya waktu tiba-tiba dihubungi olehnya?

Tentu sangat senang, karena kami sudah lama sekali tidak bertemu dan saling bicara. Tapi di saat inilah, waktunya saya harus tahu diri dan tidak baper. Saya tidak perlu berharap dia menanyakan kabar saya karena rindu atau ingin mengajak balikan. Saya cukup menganggapnya wajar, sebagai teman lama yang ingin tahu kabar saya.

Lalu, bagaimana caranya supaya kita bisa menganggap mantan hanya sebagai teman, tanpa harus terseret kembali ke dalam pusaran perasaan lama? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti yang saya sebutkan berikut ini:

1. Menerima bahwa masa lalu sudah selesai

Kuncinya ada di hati kita sendiri. Selama kita masih menyisakan ruang untuk berharap, maka setiap komunikasi atau pertemuan akan terasa mendebarkan. Maka kita harus belajar untuk berdamai dengan diri sendiri, dan menerima bahwa hubungan itu sudah tamat.

2. Jaga komunikasi secukupnya

Berteman bukan berarti harus intens berbicara setiap hari. Saling menyapa sesekali atau mengobrol ringan sudah cukup. Jangan sampai kebiasaan lama kembali muncul, dan akhirnya membuat kita jadi baper.

3. Hargai batasan saat ini

Dulu, mungkin kita mengetahui hampir semua sisi kehidupannya, tapi sekarang kita tidak perlu lagi ikut campur dalam urusan pribadi dan kegiatannya. Tak perlu bertanya terlalu dalam, karena batasan ini sangat penting agar hubungan pertemanan tetap terjaga.

4. Anggap dia bagian dari lingkaran sosial

Jika kalian masih satu circle, perlakukan dia sama seperti teman-teman lainnya. Jangan memberi perlakuan istimewa, dan jangan pula bersikap dingin padanya. Seimbangkan dengan yang lain, agar suasana tetap asyik.

Jadi kesimpulannya, berteman dengan mantan bukanlah sesuatu yang mustahil. Justru, itu menjadi tanda bahwa cara berpikir kita sudah jauh lebih bijak. Bahwa kita mampu menaruh rasa di tempatnya, tanpa perlu terjebak dalam drama yang menguras energi.

Bagaimana pun juga, mantan adalah sosok yang pernah memberi rasa bahagia dalam sepenggal perjalanan hidup kita. Maka berteman dengan mantan, adalah sebuah seni yang menggambarkan bagaimana kita bisa menatap masa lalu dengan senyuman, sambil melangkah menuju masa depan tanpa ada rasa yang mengganjal.(*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun