Filsafat idealisme berasal dari filsuf yunani bernama Plato yang hidup pada tahun 347-427 SM. Idealisme sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Idea yang berarti pandangan. Idealisme ini di gunakan untuk teori tentang ide-ide arketip.
Ide-ide itu menyatakan objek pemahaman manusia dimiliki secara pribadi dan bersifat subjektif. Filsafat idealisme ini penting karena manusia diletakkan sebagai subjek yang memiliki berbagai pengetahuan
Tokoh- Tokoh Filsafat Pendidikan Idealisme antara lain:
1. PlatoÂ
Plato merupakan tokoh idealisme pertama kali pada 374-427 SM. Plato mengajarkan idea sebagai inti dasar seluruh filsafat . Plato sendiri beranggapan bahwa idea merupakan suatu yang objektif.Â
Menurut Plato idea tidak diciptakan oleh pemikiran individu, melainkan pemikiran yang bergantung pada ide-ide. Plato menggunakan teori dua dunianya, bahwa dunia dengan pancaindera ini tidak tetap melainkan berubah-ubah dan tidak ada sesuatu yang sempurna. Sedangkan dunia ide itu tetap, abadi dan sempurna
 2. HegelÂ
Hegel dikenal sebagai filsuf yang menggunakan dialektika untuk suatu metode filsafat. Dialektika menyatakan bahwa tidak semua manusia memiliki pengetahuan yang sama , artinya setiap manusia memiliki pengetahuan yang berbeda-beda. Pernyataan Hegel yang terkenal adalah semuanya yang nyata bersifat rasional dan semuanya yang rasional bersifat nyata, itu maksudnya adalah luasnya nalar atau logika sama dengan luasnya realita.Â
3. Immanuel Kant Kant lahir pada tanggal 22 April 1724 di Koenigsberg. Kant merupakan seorang tokoh masa pencerahan . Menurut Kant semua pengetahuan mulai dari pengalaman tapi tidak semua juga berasal dari pengalaman. Kant juga mengungkapkan bahwa objek luar ditangkap oleh indera, tetapi akal atau logika mengorganisasikan bahan-bahan diperoleh dari pengalaman tersebut .
 4. Al Ghazali
Al Ghazali lahir pada tahun 450 H. Al Ghazali merupakan kelompok sufistik yang banyak menaruh perhatian besar terhadap pendidikan . Menurutnya karena pendidikanlah yang banyak menentukan corak kehidupan suatu bangsa dan pemikirannya. Al Ghaz ali lebih pada paham empirisme, itu disebabkan karena ia sangat menekankan pengaruh pendidikan terhadap anak didik.