Mohon tunggu...
Novia Ainun Baroroh
Novia Ainun Baroroh Mohon Tunggu... -

Selalu Semangat dan Tersenyumlah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Didiklah Anak Sesuai dengan Umurnya

10 Juni 2015   20:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam Djamarah (2011), Prabu mengatakan dalam mottonya bahwa, “didiklah anak sesuai taraf umurnya. Pendidikan yang berhasil karena menyelami jiwa anak didiknya”. Yang menarik dari ungkapan ini adalah tentang umur dan menyelami jiwa anak didik. Tidak mungkin pertumbuhan umur seseorang dari usia muda hingga tua tidak diikuti oleh perkembangan jiwanya. Sedangkan para ahli telah sepakat bahwa semakin meningkat umur seseorang makin dewasa pula cara berpikirnya. Hal ini ada hubungannya dengan kecerdasan dan umur mempunyai hubungan yang sanagt erat. Perkembanagn berpikir seseorang dari konkret ke yang bersifat abstrak tidak bisa dipisahkan dari perkembangan intelegensinya. Semakin meningkat umur seseorang, semakin abstrak pula cara berpikirnya.

Karena intelegensi diakui ikut menentukan keberhasilan belajar seseorang, maka orang yang memiliki intelegensi baik (nilai IQ-nya tinggi) umumnya mudah belajar dan hasilnya cenderung bail. Sebaliknya, orang yang intelegensinya rendah, cenderung mengalami kesulita dalam belajar, lambat dalam berpikir, sehingga prestasi belajarnya cenderung rendah, Dalyono dalam Djamarah (2011). Oleh karena itu, kecerdasan mempunyai peranan yang besar dalam ikut menentukan berhasil atau tidaknya seseorang memepelajari sesuatu atau mengikuti program pendidikan dan pengajaran. Dan orang yang lebih cerdas pada umumnya akan lebih mampu belajar daripada orang yang cenderung kurang cerdas.

Berdasarkan informasi mengenai taraf kecerdasan dapat diperkirakan bahwa anak-anak yang mempunyai angka IQ 90-100 pada umumnya kan mampu menyelesaikan sekolah tanpa mengalami banyak kesulitan, sedangkan anak dengan angka IQ 70-89 pada umumnya akan membutuhkan bantuan-bantuan khusus untuk dapat menyelesaikan sekolahnya. Sedangkan anak dengan angka IQ diatas 120 pada umumnya akan mempunyai kemampuan belajar yang tinggi. anak yang angka IQ-nya dibawah rata-rata normal yaitu debil, embicil, dan ediot sukar untuk sukses dalam sekolah. Sedangkan anak yang angka IQ-nya normal, diatas rata-rata normal seperti superior, gifted, atau genius, jika saja lingkungan kelaurganya, masyarakat, dan lingkungan pendidikannya turut menunjang, maka mereka akan dapat mencapai prestasi dan keberhasilan dalam hidupnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun