Mohon tunggu...
Novia Safira
Novia Safira Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komunikasi Internasional di Era Globalisasi

11 Oktober 2018   21:40 Diperbarui: 11 Oktober 2018   22:04 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Komunikasi internasional itu sendiri lebih berfokus sebagai dari studi hubungan internasional (Mowlana, 1996;1997). Komunikasi internasional adalah komunikasi yang dilakukan oleh komunikator yang mewakili suatu Negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kepentingan negaranya kepada komunikan yang mewakili Negara (sumber wikipedia)

Ada beberapa tahapan pendekatan komunikasi internasional, kata Hamied Maulana (1997:6) yaitu :

Pertama, pendekatan idealistic humanistic adalah metode untuk memupuk serta mempererat hubungan persahabatan dan kerjasama internasional, memecahkan masalah-masalah hubungan antatmanusia, antar bangsa, serta menemukan cara-cara untuk memelihara dan meningkatkan kesejahteraan.

Kedua, pendekatan political proselyzation (kepengikutan politik baru) adalah metode dengan membangun hubungan antar blok (blok barat dan blok timur).

Ketiga, informasi sebagai kekuatan ekonomi, disini dimaksudkan dan membahas siapa yang menguasai informasi maka dialah yang menguasai dunia.

Keempat, kekuatan politik adalah metode untuk mempertahankan dan memperluas wilayah pengaruh.

Komunikasi internasional dapat dipelajari dari 3 perspektif : (sumber pakarkomunikasi.com)

Ada yang dilakukan secara interpersonal atau kelompok kecil lewat jalur diplomatic, perspektif ini disebut dengan perspektif diplomatic. Dalam perpektif ini biasanya digunakan oleh pejabat tinggi Negara, untuk mengkomunikasikan sesuatu tentang Negara di pergaulan internasional. dilakukan seperti pada konferensi pers, pertemuan politik, atau bahkan pada pertemuan diplomatic sepeti jamuan makan malam kenegaraan.

Selanjutnya perpektif melalui saluran media massa yaitu perpektif jurnalistik. Perpektif ini lebih didominasi oleh Negara maju dijadikan sebagai "alat" untuk dikendalikan kekuatan politik dalam percaturan politik internasional. Tetapi, sebagai contoh di Indonesia ini sudah banyak, dan pasti tidak asing lagi, contoh Instagram sebagai "media" untuk mengkampanyekan suatu golongan.

Bahkan tidak sedikit orang yang "fanatic" terhadap golongan tersebut menjadi menyebarkan hal negative bagi yang mereka anggap "lawan". Oleh sebab itu kemajuan teknologi, juga harus diimbangi oleh kepintaran dalam menangkap informasi, dengan cara memfilter informasi yang kita dapat agar tidak menjadi kebohongan public yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu.

Yang terakhir ada perpektif propagandistic. Perpektif ini sedikit mirip dengan perpektif yang kedua, namun mempunyai perbedaan yaitu lebih mengacu kepada penyebaran dan penanaman ide serta gagagsan milik satu Negara kepada masyarakat di Negara lain untuk dapat memengaruhi pemikiran, perasaan dan tindakan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun