Mohon tunggu...
JIHAN RIDHA NOVETU
JIHAN RIDHA NOVETU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Rembang, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penerapan Sistem Mina Padi dengan Sistem Smart Irrigation Control dan Drainase berbasis IoT sebagai penunjang Kesuksesan Pertanian Era 4.0

5 Agustus 2022   21:54 Diperbarui: 5 Agustus 2022   21:55 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

ABSTRAK

Sektor pertanian memiliki peranan penting dalam membangun perekonomian nasional termasuk perekonomian daerah karena berfungsi sebagai penyedia bahan pangan masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dikembangkan untuk memaksimalkan fungsi lahan adalah melalui sistem mina padi. Mina padi dilakukan dengan pemeliharaan ikan pada sela-sela tanaman padi yang pada umumnya memerlukan banyak air dalam pertumbuhannya. Pengaplikasian sistem mina padi memerlukan pemantauan debit air untuk menjaga ketersediaan air yang cukup demi keberlangsungan kehidupan ikan dan pertumbuhan padi. Pengaliran air irigasi menggunakan metode konvensional dinilai kurang mampu mengalirkan air secara cepat dan efisien. Untuk mengatasi hal tersebut guna mengoptimalkan pertanian era digital 4.0 dengan teknologi sebagai penunjang utama, diperlukan smart irrigation control dan drainase yang cerdas berbasis Internet of Things (IoT) dengan sistem monitoring melalui teknologi komputer dan jaringan. Dalam pengumpulan data mengenai kajian terkait menggunakan data kualitatif dengan metode studi kepustakaan yang berasal dari jurnal dan sumber-sumber terpercaya dari internet. Diharapkan kajian ini menjadi suatu tulisan yang bermanfaat untuk perkembangan pertanian era digital 4.0.

Kata kunci: mina padi, smart irrigation, drainase cerdas.

ABSTRACT

The agricultural sector has an important role in building the national economy, including the regional economy because it functions as a provider of community food. One of the efforts that can be developed to maximize the function of the land is through the Mina Padi system. Mina padi is carried out by raising fish on the sidelines of rice plants which generally require a lot of water for growth. The application of the Mina Padi system requires monitoring of water discharge to maintain sufficient water availability for the sustainability of fish life and rice growth. Irrigation water drainage using conventional methods is considered less able to drain water quickly and efficiently. To overcome this, in order to optimize agriculture in the digital era 4.0 with technology as the main support, smart irrigation control and intelligent drainage based on the Internet of Things (IoT) are needed with a monitoring system through computer and network technology. In collecting data on related studies using qualitative data with library research methods derived from journals and trusted sources from the internet. It is hoped that this study will become a useful article for the development of agriculture in the digital era 4.0.

Keywords: mina padi, smart irrigation, smart drainage.

PENDAHULUAN

Pertanian merupakan salah satu sektor penunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sektor pertanian memiliki peranan penting dalam membangun perekonomian nasional termasuk perekonomian daerah karena berfungsi sebagai penyedia bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Akan tetapi, melihat keadaan lahan padi sawah di Indonesia, biasanya hanya dapat digarap satu hingga dua kali dalam setahun. Dalam kurun waktu tersebut, dibutuhkan persemaian benih hingga panen dalam kisaran 4 sampai 5 bulan, kemudian lahan dibiarkan tidak aktif untuk mengembalikan masa penyuburan tanah secara alami pasca panen. Kondisi tersebut membuat petani berada di ujung tombak karena keuntungan hasil lahan sebagian besar habis untuk kepentingan lain seperti teknologi persiapan lahan, biaya produksi yang membengkak tidak diikuti dengan ketersediaan modal, risiko gagal panen, dan ketidakpastian harga hasil panen yang mengakibatkan kerugian. Berhubungan dengan hal tersebut, perekonomian di era modern semakin kompetitif seiring dengan perkembangan teknologi dan zaman. Pengolahan lahan secara cerdas dan efektif sangat diperlukan untuk mengoptimalkan hasil yang akan diperoleh. Salah satu upaya yang dapat dikembangkan untuk memaksimalkan fungsi lahan adalah melalui sistem mina padi. Mina padi dilakukan dengan pemeliharaan ikan diantara sela-sela tanaman padi yang pada umumnya memerlukan banyak air dalam pertumbuhannya. Diperlukan sistem irigasi dan drainase yang baik guna menyukseskan penerapan mina padi agar memperoleh output yang optimal dalam perolehan hasil panen padi dan ikan dikemudian hari.

Langkah awal untuk mempersiapkan lahan yang akan digunakan dalam mina padi meliputi drainase dan pembuatan jalur irigasi yang masuk ke wilayah lahan dengan memerlukan pengontrolan di setiap waktu. Pengaplikasian sistem mina padi pada dasarnya memerlukan pemantauan debit air untuk menjaga ketersediaan air yang cukup demi keberlangsungan kehidupan ikan dan pertumbuhan padi. Pengaliran air irigasi menggunakan metode konvensional dinilai kurang mampu mengalirkan air secara cepat dan efisien. Petani diharuskan selalu memantau kondisi sawahnya setiap saat untuk memperhatikan pemasukan dan pembuangan (drainase) debit air sehingga menimbulkan sistem pertanian yang kurang efisien. Untuk mengatasi hal tersebut guna mengoptimalkan pertanian era digital 4.0 dengan teknologi sebagai penunjang utama, diperlukan smart irrigation control dan drainase yang cerdas berbasis Internet of Things (IoT) dengan sistem monitoring untuk mengontrol pengendalian drainase dan irigasi melalui teknologi komputer dan jaringan secara tepat waktu sehingga cocok untuk diterapkan pada sistem pertanian mina padi yang efektif dan efisien.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Mina Padi

Mina padi merupakan suatu usaha sistem pertanian dengan menggabungkan lahan sawah bersama dengan pembudidayaan ikan konsumsi karena melihat adanya peluang ketersediaan genangan air yang mengairi padi. Usaha seperti ini dapat juga dikenal dengan sebutan "Inmindi" atau Intensifikasi Mina Padi. Pada sistem pemeliharaan mina padi, ikan dipelihara bersama dengan pertumbuhan padi selama 60 hari dan ukuran benih mencapai ukuran 30-40 ekor per kg dari saat penanaman hingga penyiangan pertama atau kedua. Mina padi adalah salah satu upaya guna meningkatkan pendapatan petani dan mengoptimalkan potensi fungsi lahan sawah irigasi dengan mengolah lahan menggunakan teknik rekayasa budidaya ikan konsumsi yang tepat. Jenis ikan yang digunakan untuk menjalankan sistem mina padi dapat diterapkan pada budidaya ikan mas, gurame, nila, koi, lele dan udang galah atau jenis karper lainnya sebagai jenis ikan yang paling baik dipelihara di sawah karena ikan tersebut dapat tumbuh dengan baik meskipun di air yang dangkal, serta lebih tahan terhadap panas matahari (Suharti, 2013).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun