Mohon tunggu...
Yulianus Magai
Yulianus Magai Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis mudah Papua
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Yulianus magai, anak mudah Papua Yang kini aktif menulis di di www.wagadei.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Rahasia Si Gila untuk Direktur Rumah Sakit Jiwa

24 November 2022   11:37 Diperbarui: 24 November 2022   11:42 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kepada yang terhormat bapak Direktur Rumah Sakit Jiwa di Abepura Jayapura Papua di tempat.

Saya mewakili orang gila yang lain di Papua, kami masih menunggu kedatangan bapak kepala rumah sakit jiwa dan jajarannya. Kami masih menunggu di emperan toko, di bawah kolom jembatan, di bibir jalan raya. Dan di tempat lain. Kami masih menunggu tidur dan bangun kami pun di tempat itu.

surat ini penulis lihat dalam noken rajutan mama papua dari serat kulit kayu, ikuti ceritanya dan suratnya sebagai berikut.

Noken adalah bahan yang selalu hiasi pada badan seseorang, pada umumnya di Papua, lebih khusus nya di wilayah Meepago. Noken juga ibaratkan sebagai bayangan yang selalu mengikuti kami bagi orang mee.

Noken buat dari serat kulit kayu yang di ambil dari hutan Papua, tidak semua kayu yang dapat mengunakan untuk buat noken namun ada kayu kayu yang tertentu seperti, epiho damoho boto dan lainya.itu yang selalu masyarakat Ambil dari hutan lalu di anyam dan jadikan sebuah noken.

Orang gila adalah seseorang yang tak mengerti dan memahami apa yang terjadi sebenarnya di dunia ini, pemikiran nya terbang melayang entah apa yang di gila pikir tidak tahu. Namun ketika di berobati atau di urus mereka bisa sembuh dan selamat dari kegilaan mereka.

Suatu saat aku berjalan di emperan jalan raya, banyak mobil dan motor yang mengendarai oleh para pengendara, tiga langkah ke depan akan aku bertemu dengan seorang gila aku mulai melangkah langkah yang ketiga aku bertemu dengan seorang gila, ekspresinya aku kenal memang gila. Pandanganku terpukul padanya, di badannya. Ada sebuah noken yang di buat dari kulit kayu Papua menghiasi pada badan si gila.

"Dia sedang menunggu siapa?" tanya dalam pikirku.

Di setiap kali saya lewat, selalu saja bertemu dengan seorang gila di emperan jalan raya dekat lingkaran Abepura Jayapura Papua, samping jalan raya, jalan yang di khususkan untuk berjalan kaki.

Aku mulai menanyakan kepada si gila itu, tanya ku pada si gila selalu sama entah mengapa.

"Setiap kali saya lewat saya ketemu kamu disini sebenarnya kamu tunggu siapa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun