Mohon tunggu...
Novera Angellina
Novera Angellina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi UAJY

A step forward, is a step closer.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Perubahan Sosial: Menjadi Seorang Penulis di Era Digital

23 Maret 2021   12:37 Diperbarui: 23 Maret 2021   15:11 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: https://www.thebalancecareers.com/

Pernahkah pemikiran ini terlintas di benak kamu: Seandainya teknologi tidak ditemukan, dapatkah kamu membaca artikel ini melalui gadget yang sedang kamu pegang sekarang? Jika tidak, dunia semacam apa yang akan terbentuk? Seadainya perkembangan pada teknologi tidak terjadi, akankah dunia ini mengalami perubahan ke dalam suatu realita yang tidak pernah kita bayangkan?

Dunia literasi telah menemani dan menjadi bagian penting dari kehidupan kita sejak dahulu kala. Ketika berbicara mengenai dunia literasi, tulis menulis khususnya, menjadi suatu kegiatan yang signifikan dalamnya. Dunia menulis membantu kita menyadari penting dan indahnya berbagi ide, imajinasi, ekspresi, dan semua pemikiran kita sampai pada seluk beluknya kepada orang-orang di dunia. Menulis, adalah manifestasi fisik dari bahasa lisan (Gischa, 2020).

Ketika membahas mengenai dunia menulis, kegiatan apa yang muncul di pikiranmu? Pada umumnya, kegiatan menulis cenderung mengingatkan orang-orang pada kegiatan seperti menulis cerita pendek atau novel, tulisan jurnal, karya tulis ilmiah, makalah seminar, artikel surat kabar, tulisan majalah, dan buku-buku motivasi atau pendidikan. Jika itu kegiatan yang terpikirkan oleh kamu, bagaimana dengan jenis-jenis pekerjaan yang bersinggungan dengan kegiatan 'menulis'? Umumnya, kamu akan mengenal seorang novelis yang menulis cerita dari ide-idenya, seorang sastrawan, seorang kolumnis, seorang jurnalis, atau yang paling sederhana, seseorang yang bekerja sebagai 'penulis'.

Balik pada pertanyaan yang saya lontarkan di awal, apakah telah menyadarkan kamu akan betapa besarnya peran perkembangan teknologi, dunia digital, internet, dalam kehidupan kita. Apakah kamu bisa membayangkan seperti apa dunia sekarang jika pada saat itu mesin ketik tidak ditemukan? Atau telepon? Printer? Atau Internet?

Dunia menulis telah berkembang dan berubah akibat adanya dorongan dari perkembangan dunia digital. Bisa dikatakan bahwa, dunia digital yang kian hari kian berkembang sejak titik ditemukannya teknologi modern telah mengubah cara hidup manusia, khusunya apa yang kita bahas hari ini, dunia menulis. Ketika teknologi digital ditemukan, cara baru untuk menulis pun muncul. Menulis tidak lagi soal menggoreskan goresan-goresan pada lembaran putih, tetapi lebih dari itu, kita bisa menulis dengan menekan tombol-tombol di atas benda canggih, kita bisa menulis dengan menyentuh layar yang memancarkan cahaya. Menulis kini tidak lagi hanya menggunakan pena, tetapi mengetiknya di dalam computer, di gadget kita, di handphone, di tablet. Dunia menulis, tidak lagi terpatok pada batasan ruang dan waktu karena kita dapat melakukannya dengan lebih cepat melalui bantuan teknologi dan menyebarkan pada ruang yang tidak terbatas.

Akibat dari adanya perkembangan teknologi digital dan dunia menulis, kehidupan sosial masyarakat di dunia pun mengikuti perubahan yang terjadi. Semua orang kini lebih sering dan dominan membaca, menulis, atau melakukan kegiatan literasi melalui gadget mereka. Kebutuhan menulis pun tidak lagi hanya sebatas menuliskan cerita atau ide yang menyumbangkan wawasan dan membawa perubahan. Orang-orang kini tidak membaca novel dari buku, tetapi dari aplikasi dalam gadget mereka. Mereka tidak lagi membaca berita melalui koran atau menontonnya dari televisi, tetapi mencarinya lewat berita online yang mereka temukan di laman internet. Mereka tidak lagi membutuhkan ide baru dalam tulisan-tulisan cerita pendek yang menghibur mereka, tetapi caption-caption menarik di Instagram yang dapat membuat mereka tertawa.

Perubahan-perubahan ini pun berdampak dan terlihat dari bagaimana pekerjaan dalam dunia menulis, kini sudah semakin luas dan banyak jenisnya. Tidak lagi sebatas novelis, kolumnis, dan jurnalis. Dunia digital menghadirkan pekerjaan scriptwriter, seseorang yang bekerja untuk menulis naskah cerita agar dapat diproduksi menjadi sebuah film. Terbit juga pekerjaan web content writer yang menulis di website perusahaan tertentu sebagai media untuk berkomunikasi dengan pelanggan, di mana tugas mereka adalah memberikan 'konten' informatif dan edukatif mengenai perusahaan melalui tulisan-tulisan, yang secara tidak langsung diharapkan dapat menggugah emosi pembeli untuk mengenal perusahaan mereka. Selain itu, lahir juga pekerjaan copywriter, seorang penulis yang bekerja untuk membuat konten yang persuasif agar kegiatan promosi dari perusahaan semakin menarik.

Ada juga pekerjaan menulis yang menarik, yaitu sebagai spesialis media sosial yang bekerja untuk mengoptimalkan penggunaan sosial media demi menjaga keberlangsungan perusahaan. Seorang spesialis media sosial harus mampu menuliskan konten-konten yang menarik dan sesuai dengan citra perusahaan agar dapat menjaga relasi atau istilah zaman sekarang, 'followers' di media sosial perusahaan.

Perkembangan pekerjaan di dunia menulis dari yang awalnya hanya beberapa hingga kini semakin meluas dan beragam memenuhi ketergantungan pada dunia digital menunjukkan bagaimana perubahan sosial terjadi dalam kehidupan masyarakat. Ini menunjukkan bagaimana masyarakat dalam kehidupan sosialnya selalu bergerak, berkembang, dan berubah secara dinamis, baik karena adanya faktor internal maupun eksternal. Pergerakan dan perkembangan itulah yang menunjukkan keberadaan dari perubahan sosial. Akan tetapi, sebelum membahas lebih dalam, apakah kamu tahu pengertian dari perubahan sosial?

Perubahan Sosial

Menurut tokoh Kingsley Davis, perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Sedangkan, Mac Iver mendefinsikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan dalam interaksi sosial atau perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial. Di sisi lain, terdapat juga tokoh William Ogburn yang menjelaskan bahwa perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan baik yang bersifat materiil maupun immateriil dengan penekanan yang besar dari unsur-unsur kebudayaan yang materiil terhadap unsur-unsur kebudayaan yang immateriil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun