Mohon tunggu...
Novenna Putri
Novenna Putri Mohon Tunggu... Jurnalis - FISIP UAJY'14

FISIP UAJY'14

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dinamika Jurnalisme Positif dalam Melawan "Infodemi" dan Cyberchondria

25 Oktober 2020   20:02 Diperbarui: 25 Oktober 2020   20:07 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita berkunjung ke portal media Good News From Indonesia (GNFI) dan mencari judul terkait Corona, maka akan muncul banyak judul yang positif terkait Corona. Judul pada portal media lebih menginformasikan berita inovasi, berita baik, dan berita motivasi.

Judul berita "Inovasi Masker Kain Lapis Tembaga dari LIPI, Mampu Merusak Virus Corona" yang diterbitkan pada 10 Juni 2020 menjelaskan penemuan baru guna penanganan COVID-19. Pada background berita dijelaskan bahwa kemampuan filter masker dua lapis sebesar 70,66% dan diperlukan pula lapisan aktif pada masker yang bersifat mematikan RNA virus dengan efektif. Meski begitu, tetap harus dipastikan bahwa ada ruang untuk sirkulasi udara.

Untuk judul berita baik yaitu "Rumah Sakit Darurat Corona Pulau Galang Resmi Dioperasikan" yang diterbitkan pada 06 April 2020 memiliki background berita yang memaparkan peresmian rumah sakit serta petugas gabungan TNI, Polri, Kemenkes, dan relawan yang siap siaga berjumlah 241 orang.

Bentuk jurnalisme positif lainnya juga diterapkan oleh portal media Republika.co.id. Republika menggunakan tags berita baik sebagai pilihan untuk memberikan kabar baik bagi pembacanya. Kebanyakan tags berita baik memberikan informasi seputar kesembuhan pasien corona. Namun tidak hanya membahas pasien corona tetapi juga isu pendidikan, ekonomi, olahraga, kesenian, mancanegara, bahkan opini.

Sasaran dari tags berita baik adalah masyarakat yang mulai bosan dengan membaca berita COVID-19 yang dianggap menakutkan dan menyeramkan. Tidak hanya tags khusus untuk berita baik, tetapi Republika menerapkan jurnalisme positifnya dengan domain tertentu sehingga para pembaca bisa langsung membaca berita baik COVID-19 tanpa disaring atau dipilih terlebih dahulu. Domain berita baik COVID-19 portal republika yaitu bit.ly/BeritaBaikCovid19.

Republika menggunakan judul yang lebih memberikan dorongan dan motivasi kepada masyarakat. Terlihat dari pemilihan berita dengan judul "Total Pasien Sembuh Covid di Depok Berjumlah 4.614 Orang" yang diterbitkan pada 19 Oktober 2020. Pada background berita dipaparkan bahwa jumlah pasien sembuh COVID-19 terus bertambah. Pada 18 Oktober 2002 terkonfirmasi 49 orang sembuh dari COVID-19 sehingga total pasien sembuh menjadi 4.614 orang.


Tags berita baik lainnya berjudul "Angka Kesembuhan COVID-19: Jakarta Juaranya". Pada background berita dijelaskan bahwa jumlah pasien sembuh COVID-19 di DKI Jakarta bertambah sebanyak 1.191 orang sehingga total pasien sembuh menjadi 74.924 orang, sekitar 83% dari total kasus positif.

Pada berita berjudul "Masyarakat Semakin Tertarik Membaca Berita Baik" yang diunggah oleh Republika, diketahui masyarakat semakin tertarik membaca berita baik dimana hal tersebut secara tidak langsung mengenalkan arti penting dari adanya berita baik di tengah pandemi serta masyarakat juga semangat dengan adanya berita positif. 

Jika merujuk pada 17 unsur- unsur penting dalam jurnalisme positif, Good News From Indonesia (GNFI) telah mampu menerapkan beberapa unsur penting jurnalisme positif terutama tidak menghindari berita buruk, tetapi berita buruk tak disajikan secara vulgar dan sisi negatif tidak dieksploitasi secara tidak proporsional. Sedangkan pada Republika terlihat bahwa Republika selalu menumbuhkan pikiran positif melalui berita yang diunggah.

GNFI dan Republika telah menerapkan tujuan dari aktivitas jurnalisme positif yaitu mencapai berbagai hal positif dan menumbuhkan optimisme pada publik pembaca. Namun, terdapat kekurangan pada portal media GNFI dan Republika, yaitu berita yang digarap kurang mendalam dan kurangnya sudut pandang dari berbagai sisi serta sumber untuk berita tersebut. Ini menjadi batasan yang dimiliki media online yang hanya menyajikan berita dalam paragraf pendek saja.

Dengan adanya jurnalisme yang lebih positif masyarakat menjadi percaya diri dengan keadaan sehingga masyarakat menjadi optimis dengan COVID-19. Masyarakat menjadi tidak takut dan khawatir lagi sehingga cyberchondria dapat berkurang. Selain itu masyarakat juga dapat memilih berita sehingga akan menggiring masyarakat pada berita yang berisikan fakta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun