Mohon tunggu...
Nova Wijaya
Nova Wijaya Mohon Tunggu... -

Digital Marketing | Blogger | Influencer | Buzzer | Vlogger

Selanjutnya

Tutup

Money

Bisakah 3 Sektor Ini Menggenjot Laju Pertumbuhan Ekonomi?

6 Februari 2017   23:52 Diperbarui: 7 Februari 2017   00:05 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro | sumber gambar: Antara

Beberapa hari lalu saya membaca beberapa update kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah, salah satunya adalah tentang pertumbuhan laju ekonomi Indonesia pada tahun 2017 ini. Dalam beberapa artikel yang saya baca di media online maupun cetak, pemerintah ingin prioritaskan investasi di 3 sektor untuk menggenjot laju ekonomi 2017.

Apa saja investasi di 3 sektor itu?

Informasi yang saya peroleh dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) 3 sektor ini adalah sektor yang diharapkan dapat memberi efek baik untuk gerak ekonomi Indonesia, yaitu diantaranya adalah sektor manufaktur, sektor perkebunan, dan pariwisata.

Sepertinya Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro sudah memikirkan matang tentang 3 sektor pemerintah yang akan dijadikan prioritas ini, dilihat dari budget, regulasi, dan kebijakan. Jadi, beliau mengatakan jika ingin berinvestasi di Indonesia harus melihat tiga sektor prioritas tersebut.

Lalu, apakah efektif jika memprioritaskan ketiga sektor tersebut? Mari kita bahas satu persatu.

Sektor  Manufaktur

Berbicara tentang sektor Manufaktur, bagi sebagian orang pasti masih bertanya-tanya. Sektor apakah itu? Bagaimana cara kerjanya? Bergerak di bidang apa? dan lainnya.

Manufaktur adalah sektor yang bergerak di bidang industri. Cara kerjanya menggunakan mesin dan tenaga kerja. Mengubah barang mentah menjadi menjadi barang jadi yang mempunyai nilai jual dalam skala yang besar. Sektor manufaktur sangat erat kaitannya dengan rekayasa atau teknik.

Kenapa dipilih Manufaktur? Bambang menjelaskan bahwa manufaktur ini sangat tepat dipilih karena harga komoditas saat ini masih dalam masa penurunan setelah kenaikan yang luar biasa pada beberapa tahun lalu. Selain itu, jumlah industri manufaktur Indonesia saat ini juga mengalami penurunan.

Sekarang kontribusi manufaktur ke Gross Domestic Product (GDP) hanya 20 %, ini bisa dikatakan turun 10 % dalam waktu 15 tahun terakhir. Sangat drastis bukan? Jadi ini adalah pekerjaan yang sangat menantang untuk pemerintah  supaya kembali ke 30%.

Sektor Perkebunan atau Agrikultur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun