Gugatan ini didaftarkan pada 13 April 2021. Hasilnya majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kembali menggugurkan upaya kubu Moeldoko karena tidak pernah hadir dalam 3 kali pemanggilan sidang.
Selain itu kubu Moeldoko juga mengajukan gugatan ke Menkumham agar membatalkan SK AD/ART dan kepengurusan partai Demokrat tahun 2020.Â
Upaya serangan kepada AHY dan Partai Demokrat terus berlangsung, kali ini mantan ketua DPD Ngawi Muhammad Isnaini Widodo juga mengajukan judicial review (uji materi) soal kepengurusan DPP Partai Demokrat pada 14 September 2021 kepada Kemenkumham dan MA
Isnaini memberikan kuasa kepada Yusril Ihza Mahendra untuk menangani perkara ini. Sayang, upaya Isnaini ini , MA tidak menerima permohonan uji materi yang diajukan. Upaya untuk menyerang AHY dan kepengurusan Partai Demokrat ternyata belum berhenti.
Kubu Moeldoko juga mengajukan gugatan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, gugatan yang diajukan untuk menkumham yang menolak pendaftaran kepengurusan Partai Demokrat hasil KLB di Deli Serdang.
PTUN menolak gugatan kubu Moeldoko pada 23 November 2021. Namun upaya perlawan terus dilakukan dengan mengajukan banding atas putusan PTUN Jakarta dengan gugatan yang masih sama. Keputusan penolakan Pengadilan Tinggi TUN Jakarta pada 27 April 2022.
Upaya tak kenal lelah kubu Moeldoko akhirnya melakukan upaya kasasi ke Mahkamah Agung (MA) setelah kalah di PTTUN Jakarta. Upaya kasasi ini pun ditolak MA
Setelah ditolak MA , kubu Moeldoko kembali mengajukan peninjaun kembali (PK) , permohonan PK ini didaftarkan pada 15 Mei 2023. Akhirnya semua upaya kubu Moeldoko berakhir setelah MA juga menolak PK pada 10 Agustus 2023.
AHY yang Berkorban Demi Karir Politik
Karir militer AHY harus berhenti pada tahun 2016, dengan jabatan terakhir sebagai Mayor. Pemegang pedang Adhi Makayasa ini meninggalkan karier militer setelah namanya diminta menjadi calon gubernur Jakarta pada pilkada 2017.
Sang Ayah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi restu AHY bertarung pada Pilkada Jakarta yang sangat menyita perhatian saat itu. AHY akhirnya kalah dan selanjutnya meneruskan karir politiknya di Partai Demokrat dengan mengambil posisi sebagai oposisi pemerintah bersama PKS.
Pada Pilpres 2024, AHY dan Partai Demokrat awalnya bergabung bersama koalisi perubahan bersama Partai NAsdem dan PKS.Â