Mohon tunggu...
Noval Verdian
Noval Verdian Mohon Tunggu... Buruh

Be Your Self

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Rahmad Sukendar: Reformasi Polri Harus Total, Jangan Ada yang Kebal Hukum

26 September 2025   08:31 Diperbarui: 26 September 2025   08:31 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum BPI KNPI RI, Rahmad Sukendar/foto.dok.pribadi

Ketua Umum BPI KPNPA RI, Rahmad Sukendar, menyoroti langkah Kapolri yang membentuk Tim Reformasi Polri. Ia menegaskan, reformasi di tubuh kepolisian tidak boleh hanya bersifat kosmetik atau sekadar pencitraan, tetapi harus dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan unsur eksternal.

Menurutnya, reformasi yang hanya diatur dan diawasi internal Polri berpotensi gagal karena persoalan terbesar yang membelit kepolisian justru bersumber dari dalam institusi itu sendiri.

"Selama ini masyarakat sudah muak dengan janji-janji reformasi Polri. Publik tidak butuh jargon, tapi butuh perubahan nyata. Jika Kapolri serius, maka tim reformasi itu wajib melibatkan akademisi, pakar hukum, tokoh masyarakat, serta organisasi independen antikorupsi agar tidak ada lagi ruang kompromi," tegas Rahmad, Jumat, (26/9/2025).

Ia menambahkan, banyak kasus besar yang telah meruntuhkan wibawa kepolisian, mulai dari kasus pembunuhan berencana yang menyeret perwira tinggi, keterlibatan oknum dalam jaringan narkoba, pungli, mafia tambang, hingga gaya hidup hedon para pejabat kepolisian yang jauh dari rasa empati terhadap penderitaan rakyat.

"Kalau hal-hal seperti ini tidak disikat habis, jangan harap kepercayaan masyarakat bisa pulih. Kapolri harus berani menunjukkan bahwa tidak ada lagi anggota Polri yang kebal hukum, baik perwira tinggi maupun bintara. Semua harus diperlakukan sama di hadapan hukum," ucap Rahmad.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keberanian Kapolri dalam menjalankan reformasi akan menjadi tolok ukur apakah institusi kepolisian masih berpihak kepada rakyat atau justru hanya melindungi kepentingan segelintir orang.

"Reformasi ini momentum penting. Jangan sampai hanya jadi panggung sandiwara. Kapolri harus memastikan setiap anggota Polri, dari pangkat terendah sampai tertinggi, benar-benar menjalankan tugas dengan profesional, humanis, dan berintegritas. Kalau tidak, Polri akan terus terpuruk dan sulit dipercaya rakyat," tuturnya.

Rahmad menegaskan, BPI KPNPA RI bersama elemen masyarakat sipil siap ikut mengawal jalannya reformasi Polri agar benar-benar sesuai harapan rakyat Indonesia.

"Kita ingin Polri kembali pada marwahnya: sebagai pengayom, pelindung, dan pelayan masyarakat. Itu hanya bisa terjadi jika reformasi dilakukan secara total, transparan, dan melibatkan semua pihak, bukan hanya orang dalam," pungkasnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun