Masjid kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sejak pagi sudah dipadati oleh mahasiswa yang ingin melaksanakan sholat Iduladha. Suasana di halaman masjid begitu ramai dengan seragam mahasiswa dan celana jeans yang tampak berbaur dalam kerumunan yang antusias menyambut momen hari raya tersebut. Namun, yang cukup mencolok adalah hampir tidak terlihat anak kecil di sekitar kampus, hanya satu atau dua saja yang tampak sesekali melintas. Mayoritas mahasiswa yang kos di sekitar kampus memilih untuk menjalankan sholat Iduladha di masjid kampus karena enggan pulang kampung, mengingat masa Ujian Akhir Semester (UAS) yang sudah sangat dekat.
"Saya memilih sholat di kampus supaya bisa lebih cepat kembali belajar setelahnya," ujar muti, mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi. "Kalau pulang kampung, pasti waktunya terbuang dan nanti malah kurang siap untuk UAS," tambahnya.
Setelah sholat Iduladha selesai, kebanyakan mahasiswa tidak langsung pulang ke kos. Mereka memilih untuk mencari sarapan di sekitar masjid, seperti soto atau warung makan yang sudah buka di pagi hari. Suasana santai sambil menikmati hidangan hangat menjadi tradisi tersendiri, sekaligus momen untuk melepas penat sebelum kembali menghadap buku dan catatan kuliah.
Hari raya Iduladha di UIN Sunan Kalijaga memang selalu menjadi momen spesial bagi para mahasiswa yang mayoritas berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Biasanya, Iduladha identik dengan suasana keluarga, anak-anak yang riang, serta tradisi berkurban yang melibatkan warga dan masyarakat sekitar. Namun, di lingkungan kampus UIN kali ini, nuansa itu terasa berbeda. Tidak seperti di kampung halaman, di sini suasana lebih didominasi oleh para pemuda dan mahasiswa, sementara anak kecil yang biasanya riang bermain dan berlari-lari jarang sekali terlihat.
Fenomena ini cukup wajar mengingat sebagian besar mahasiswa memang memilih untuk tetap tinggal di kos-kosan mereka di sekitar kampus agar bisa fokus menghadapi ujian yang tinggal menghitung hari. Momen Iduladha pun menjadi ajang untuk tetap melaksanakan ibadah secara berjamaah bersama teman-teman kampus, tanpa harus meninggalkan tanggung jawab akademik.
Selain itu, suasana kampus yang biasanya lengang saat liburan justru berubah menjadi hidup dan penuh dengan aktivitas selama hari raya ini. Mahasiswa dari berbagai fakultas mengenakan pakaian terbaik mereka, saling bersilaturahmi, dan bersama-sama menunaikan sholat Iduladha di masjid kampus yang memang menjadi pusat kegiatan keagamaan.
Usai sholat, tidak sedikit mahasiswa yang langsung berbincang santai sambil berjalan menuju warung-warung makan di sekitar masjid. Soto ayam dan lontong sayur menjadi menu favorit yang mudah ditemukan dan cepat tersaji, cocok untuk menghangatkan badan di pagi hari yang cukup sejuk.
"Ada yang ingin sarapan bareng? Soto bu kini sepertinya sudah buka," tawar Viqra kepada beberapa temannya yang juga baru saja mengikuti sholat. Suasana kekeluargaan dan keakraban terlihat jelas, walaupun mereka jauh dari keluarga masing-masing.
Di sisi lain, suasana sepi anak-anak di sekitar kampus tentu berbeda jika dibandingkan dengan suasana Iduladha di desa atau di lingkungan kampung halaman. Di kampung, anak-anak biasanya turut meramaikan suasana dengan berpakaian rapi, berlari ke sana kemari, atau bahkan membantu orang tua menyiapkan daging kurban. Namun di sini, anak kecil memang sangat jarang karena memang lingkungan kampus didominasi oleh pemuda dan orang dewasa.
Hal ini menimbulkan kesan bahwa Iduladha di kampus adalah momen yang lebih personal dan fokus pada persiapan akademik. Meskipun begitu, tidak sedikit mahasiswa yang tetap mengirimkan atau menyumbangkan hewan kurban melalui organisasi kampus atau panitia masjid untuk tetap merasakan spirit berkurban yang penuh makna.
Bagi sebagian mahasiswa perantauan, Iduladha di kampus juga menjadi waktu untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama teman kos maupun teman kuliah. Mereka saling berbagi cerita, pengalaman tentang kehidupan di perantauan, hingga tips belajar menghadapi UAS yang sudah menunggu di depan mata.
"Kangen juga sih sama suasana Iduladha di rumah, tapi ini sudah jadi pilihan. Di sini kami tetap bisa beribadah bersama dan merasakan kekeluargaan meskipun jauh dari keluarga," ujar Rahma, mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi  yang sudah tiga tahun tinggal di Yogyakarta.
Dengan suasana seperti ini, Iduladha di UIN menjadi cerminan bagaimana mahasiswa menjalankan kehidupan mereka secara mandiri namun tetap menjaga nilai-nilai keagamaan dan sosial. Meski jauh dari kampung halaman, semangat beribadah dan berbagi tidak pernah pudar.
Di sela-sela itu, banyak juga yang memanfaatkan waktu dengan berkumpul santai, mengobrol ringan, atau sekadar menikmati pagi hari dengan suasana yang berbeda dari biasanya. Beberapa warung kopi dan tempat makan di sekitar kampus juga tampak lebih ramai karena banyak mahasiswa yang memanfaatkan momen ini untuk melepas stres sejenak.
Fenomena kurangnya anak kecil saat Iduladha di kampus sebenarnya mencerminkan karakteristik unik kehidupan mahasiswa perantauan. Mereka mengutamakan tanggung jawab akademik dengan tetap menjaga kewajiban beribadah dan menjalin silaturahmi antar sesama. Momen Iduladha di UIN Sunan Kalijaga pun menjadi saksi bagaimana generasi muda mengelola waktu dan energi di tengah dinamika studi dan kehidupan kampus.
Walau demikian, rasa kekeluargaan dan nilai-nilai keagamaan tetap dipertahankan, terlihat dari antusiasme mahasiswa dalam mengikuti rangkaian kegiatan Iduladha dan keberlanjutan tradisi berkurban. Ini membuktikan bahwa meskipun jauh dari rumah dan suasana kampung halaman, spirit Iduladha tetap hidup dan melekat kuat di hati para mahasiswa.
Pada akhirnya, Iduladha di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menjadi lebih dari sekadar perayaan hari besar agama. Ia menjadi simbol bagaimana mahasiswa menyeimbangkan antara tuntutan akademik dan spiritualitas, antara kesibukan kuliah dan waktu untuk beribadah serta bersosialisasi. Meski anak kecil jarang terlihat, semangat dan kebersamaan tetap terasa kuat dalam keramaian para pemuda yang menunaikan sholat Iduladha dan menjalankan tradisi keagamaan dengan penuh makna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI