Mohon tunggu...
Nouval Anindita
Nouval Anindita Mohon Tunggu... Lainnya - IT

Tertarik dengan perkembangan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kampanye Politik Menggunakan Kecerdasan Buatan (AI)

18 Februari 2024   00:15 Diperbarui: 18 Februari 2024   00:20 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tahun 2024 menjadi tahun politik yang ada di Indonesia, dikarenakan pada tahun ini pemilihan umum dilaksanakan, ada tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, pasangan dengan nomor urut 1 diwakilkan oleh anies baswedan -- cak imin, pasangan dengan nomor urut 2 diwakilkan oleh Prabowo -- Gibran, sedangkan untuk pasangan nomor urut 3 diwakilkan oleh ganjar pranowo -- mahmud md, tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden telah melaksanakan kampanye, salah satu yang menjadi perhatian publik adalah gaya kampanye dari pasangan nomor urut 2 yaitu Prabowo- Gibran.

Penggunaan teknologi kecerdasan buatan ini digunakan oleh tim sukses Prabowo dan Gibran dengan mengedukasi melalui gambar-gambar atau video anmasi yang dapat dicerna lebih mudah oleh masyarakat umum, salah satunya dalam mempromosikan program pemberian susu dan makan  gratis untuk perkembangan anak di Indonesia.

Kampanye Prabowo- Gibran mengedapankan perkembangan teknologi salah satunya adalah dengan adanya Relawan Digital Prabowo Gibran (PRIDE) dengan berbagai latar belakang dan background seperti jurnalis, aktivis, media sosial influncer dan gabungan anak muda yang memiliki keterampilan dalam pengembangan teknologi.

Dilansir dari peryataan Astrio Feligent yang ditemui di SMESCO Covention Hall dalam Festival Pemilu pada hari selasa (28/01/2024) yang menyatakan bahwa Prabowo Gibran mengakui adanya perkembangan dan perubahan zaman hari ini, dimana AI sudah menjadi bagian yang terpisahkan oleh kita.

Penggunaan teknologi kecerdasan buatan memiiki dampak yang baik, dikarenakan pengguna media sosial sudah menjangkau hampir seluruh masyarakat yang ada di Indonesia, namun penggunaan kecerdasan buatan ini juga dapat memiliki beberapa dampak dan tantangannya :

Dampak penggunaan kecerdasan buatan untuk kampanye :

  • Mengurangi ketergantungan kandiidat politik kepada konsultan politik yang ada diindonesia
  • Regulasi penggunaan kecerdasan buatan ini belum ada dalam peraturan pemilihan umum
  • Penggunaan kecerdasan ini membutuhkan modal yang besar sehingga terkesan bahwa kandidat yang terpilih berpotensi besar memenangkan pemilu yang ada

Tantangan penggunaan AI sebagai media dalam kampanye :

  • Salah satu risiko terbesar dalam penggunaan kecerdasan buatan untuk kampanye adalah dapat memanipulasi infomasi dengan menyebarkan informasi dan citra yang palsu, sehingga hal ini dikhawatirkan akan mempengaruhi proses demokrasi
  • Pengumpulan dan penyalahgunaan data pribadi yaitu dimana informasi pribadi digunakan tanpa izin untuk Menyusun strategi kampanye yang lebih terarah.
  • Polarisasi dan fragmetansi masyarakat sehingga pemilih dapat terjebak di dalam gelembung informasi yang memperkuat pandangan mereka sendiri dan mengabaikan perspektif lain
  • Belum ada regulasi yang mengatur tentang etika penggunaan teknologi kecerdasa buatan ini sehingga mampu melindungi hak dan privasi pengguna AI tersebut.

Solusi dalam penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) :

  • Menggunakan kecerdaan buatan AI dengan kreativitas dan inovasi seperti menonjolkan program dan inovasi pada saat kampanye
  • Terus belajar dan beradaptasi dalam penggunaan AI
  • Dapat menyaring informasi dalam penggunaan AI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun