Mohon tunggu...
Muhamad Nour
Muhamad Nour Mohon Tunggu... Buruh - Love traveling

Paguntaka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kuala Lumpur Bukan Cuma Menara Petronas

23 Mei 2012   04:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:56 7653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merasakan sensasi wisata khas tanah Melayu, pasti anda akan berpikir mengenai Malaysia. Di tengah hubungan diplomatik yang pasang surut antara dua negara serumpun akibat, terutama, sentimen hak atas budaya, batas negara dan penistaan TKI, Malaysia tetaplah menjadi bagian penting bagi sebagian pelancong Indonesia, terutama tujuan Kuala Lumpur. Selain sumbangan ekonomi melalui sumber daya tenaga kerja, bagi Malaysia, pelawat Indonesia merupakan kontributor nomor wahid perkembangan wisata nasional mereka. Itulah mengapa, Malaysia secara total dan masif mempromosikan pariwisata mereka di Indonesia, ditambah lagi maskapai low cost carrier dan full service carrier tidak ragu menambah frekwensi penerbangan dan membuka hub baru untuk tujuan lintas langsung baik dari Malaysia maupun dari Indonesia karena tingginya passenger load yang mencapai 90 persen. Tentu hal ini juga menguntungkan Indonesia karena arus balik wisatawan mancanegara ke nusantara semakin meningkat sekaligus menambah devisa negara pada sektor pariwisata nasional. Bagi banyak penggiat wisata, selain Singapore, Kuala Lumpur merupakan destinasi khususnya bagi mereka yang suka wisata belanja karena terdapat banyak shopping mall dengan outlet kelas internasional dan eksplorasi infrastruktur dengan arsitektur melayu. Kuala Lumpur juga merupakan kota bagi banyak orang di Indonesia merasakan pengalaman pertama kali ke luar negeri sekaligus, bagi kalangan muda mudi, mengasah kemampuan backpack. Apa saja sih must see dan must eat di Kuala Lumpur? Salah satu produk master piece Malaysia yang juga jadi simbol negara adalah Twin Tower Petronas. Seluruh pelawat sepertinya wajib memiliki foto dengan latar belakang bangunan ini bila ke Kuala Lumpur. Ulasan mengenai menara kembar Petronas banyak terdapat di internet, salah satunya dari http://boyindra.com/2009/04/01/tips-jalan-jalan-ke-petronas-twin-tower/. Salah satu area wisata belanja yang juga sering dikunjungi para pelancong adalah China Town jalan Petaling. Disini banyak penginapan kelas backpacker, street shops barang-barang tiruan dan makanan. Satu blok dari China Town terdapat pasar seni yang juga menjual produk suvenir khas Malaysia mulai dari kaos, magnet kulkas, dan snack. Yang unik dari Central Market, nama pasar seni ini, adalah bangunan tua jaman kolonial bertahun 1886, yang dijadikan daerah tujuan wisata. Tempat lain yang bisa jadi alternatif untuk dikunjungi adalah Batu Cave, suatu tempat pemujaan umat Hindu, Istana Negara, Patung Merdeka, Dataran Merdeka, dan Royal Selangor, sebuahworkshop kerajinanpewteratau campuran tembaga dengan timah.  Seluruh tempat-tempat wisata ini dapat dijangkau dengan transportasi publik. Selain itu, anda dapat berkunjung ke Genting Highlands dengan menggunakan bus umum dari terminal Kuala Lumpur City Center. Menurut pendapat saya pribadi, Genting Highlands bukanlah tempat yangworth untuk dikunjungi, hanya dataran tinggi, seperti puncak, dengan taman permainan yang mirip dufan, cable car dan wisata judi. [caption id="attachment_183151" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan Alor Street Food"][/caption] [caption id="attachment_183153" align="aligncenter" width="300" caption="Central Market Kuala Lumpur"]

13377477802002966137
13377477802002966137
[/caption] Seperti Jakarta, Kota Kuala Lumpur juga macet di beberapa titik tertentu, jadi naik taksi bisa menjadi sangat ribet karena banyak taksi di Malaysia untuk jarak dekat menentukan harga tanpa argo meter (walau tertulis di kabin taksi, no haggling atau tidak boleh tawar menawar). Untuk mensiasati problem transportasi publik dan macet, area Bukit Bintang Kuala Lumpur merupakan salah satu daerah terbaik untuk menginap dan menikmati wisata kota, karena Bukit Bintang memiliki semua yang dibutuhkan pelawat. Dari Bukit Bintang ke China Town atau Petronas Tower dapat ditempuh dengan jalan kaki saja. Keuntungan lain dari menginap di area Bukit Bintang adalah seluruh shopping mall yang legendaris dan terbesar di Kuala Lumpur ada disini, mulai dari Pavillion, Fahrenheit, Times Square, Sungai Wang, hingga Plaza Low Yat, suatu mall terbesar untuk produk IT lifestyle dengan harga bersaing. Sebagai contoh, harga Samsung Galaxy Tab 7.7, yang di Indonesia berharga Rp. 7.5 juta, di Low Yat Plaza bisa dapat Rp. 6 juta nego. http://plazalowyat.com/shoppingtips.html Bagaimana dengan makanan? Hampir semua makanan di Kota Kuala Lumpur berbasis India, Melayu, dan Chinese food. Meskipun demikian, makanan waralaba asal Jepang, Korea, dan western food juga mudah ditemui di sini. Makanan dengan basis kari merupakan andalan utama kuliner Malaysia. Kebanyakan turis mencari roti canai, kari daging/ayam, dan kopi tiam yang tersedia di hampir seluruh sudut bandar Kuala Lumpur. Di Jalan Alor, disalah satu sudut Bukir Bintang, terdapat kompleks restoran pinggir jalan yang sangat terkenal di Kuala Lumpur, yang menjual makanan chinese, thai, India, dan Melayu. [caption id="attachment_183152" align="aligncenter" width="300" caption="Nasi Briyani Kari Daging"]
1337747666565585432
1337747666565585432
[/caption] Meneroka kota terdekat dari Kuala Lumpur? Mudah.. Bila anda memiliki waktu cuti yang panjang, tidak ada salahnya menjelajahi kota terdekat di semenanjung Malaysia. Kota tujuan wisata nomor 2 dan 3 di Malaysia, setelah Kuala Lumpur adalah Penang dan Malaka. Ada 2 terminal bus publik resmi dan besar yang bisa melayani anda ke 2 kota dan juga kota lain, yaitu Terminal Pudu 500 meter dari Bukit Bintang dan Terminal Bersepadu Selatan, yang terletak di utara Kuala Lumpur, info lengkap bisa klik di http://www.tbsbts.com.my/. Kedua terminal ini sangat mudah dijangkau dengan transportasi umum Kuala Lumpur, baik MRT, bus, maupun taksi. Penang dan Malaka merupakan pusat peradaban kolonial masa lampau dengan wisata andalan arsitektur kota tua yang dilindungi oleh Badan Budaya PBB, UNESCO. Bagi anda penggiat fotografi dengan objek warisan masa lampau, Malaka dan Penang bisa dipertimbangkan. Tip dan trik: a.Tersedia beragam jenis transportasi umum dari Bandara Kuala Lumpur International Airport, mulai dari bus 18 MYR pp, taksi mulai dari 70 MYR sampai dari 100 MYR, tergantung tujuan. Sementara, bila naik kereta cepat KLIA Express, tiket PP adalah 70 MYR per orang. Harga untuk anak-anak adalah setngah dari tiket dewasa. Rata-rata perjalanan normal tanpa macet dari bandara ke kota adalah 1 jam. Untuk detil harga bisa klik http://www.klia.com.my/ b.Bila anda berminat membeli IPAD atau Tablet, pastikan anda bertanya mengenai garansi, asesoris, paket, upgrade dan apakah harga sudah termasuk paket tersebut. c.Saat ini beberapa penerbangan berbiaya murah dari Jakarta adalah Air Asia dan Lion Air. Klik www.airasia.com atau www.lionair.co.id atau jika menginginkan komprasi harga bisa dilihat di www.utiket.com atau www.wego.com d.Harga tiket bus dari KL-Penang 30 MYR/orang, KL-Malaka 20 MYR/orang, KL – Johor Baru 32 MYR. e. Harga suvenir gantungan kunci 5 MYR/lima biji, kaos 5 - 7 MYR/buah, replika petronas kecil 5 MYR - 20 MYR. f. Satu set makan di pinggir jalan adalah 5 MYR hingga 20 MYR. Bila ke Alor Street Food, cobalah kuliner Thai Steam Fish (Ikan Kakap Putih, Baramundi). g. RP. 30.000 kurang lebih 10 MYR, tergantung nilai tukar. Email: nourmuhamad@yahoo.com.au

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun