Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

16 Cara Berpikir tentang Dunia dan Akhirat dalam Kehidupan Manusia

13 Februari 2021   08:59 Diperbarui: 13 Februari 2021   09:18 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut dibawah ini ada uraian hadist tentang dunia dan akhirat, agar anda dan kita semua membuka kesadaran untuk melakukan kebaikan dan positif demi kepentingan dunia dan akhirat, tentunya melalui perbuatan dan amal semasa hidup di muka bumi.

Sebuah hadits yang di maksud adalah dari "Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam" (terlepas dari status atau tingkatannya) yang diriwayatkan dari "Ibnu Umar Radiallahu'anhu" berbunyi sebagai berikut:

Artinya: "Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi."

Uraian hadist diatas mengajak anda untuk mengingatkan dan membuka kesadaran bahwa dunia hanya sementara dan akhirat selamanya, maka dari itu bekerja dan hidup di dunia untuk melakukan hal kebaikan untuk mempersiapkan akhirat nanti tentunya Kematian yang pasti semua mengalaminya.

Ada beberapa poin di bawah ini terkait cara berpikir yang berhubungan dunia dan akhirat, yang mana hal tersebut berdasarkan analisa dari penulis :

1.Memikirkan Pacar :


Analisanya adalah manusia hidup ingin mempunyai pacar untuk merajuk sampai dengan ke jenjang pernikahan.

2.Memikirkan Istri :

Analisanya adalah menjadi idaman setiap manusia setelah pacaran ingin mempunyai istri untuk menjadi pasangan hidup.

3.Memikirkan Kedua Orang Tua :

Analisanya adalah setelah menikah bisa membantu kedua orang tua baik dalam hal finansial ataupun lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun