Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Strategi Pengembangan Kompetensi untuk Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan

23 Desember 2020   17:29 Diperbarui: 23 Desember 2020   17:42 1555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo dictio.id, mmr.umy.ac.id dan photo amerta.id

Oleh: Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS.

Strategi adalah tindakan terlihat yang membutuhkan keputusan pimpinan atau manajemen puncak dan sumber daya manusia perusahaan dalam jumlah yang besar dan banyak. Kegiatan strategi dapat dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah di tetapkan perusahaan tersebut.

Sasaran dan tujuan perusahaan, segala proses untuk melakukan kegiatan dalam meningkatkan pengembangan kompetensi sumber daya manusia, yang mana hal ini disampaikan sebagai pegawai atau karyawan untuk kepentingan perusahaan, memberikan ilmu pengetahuan atau kemampuan dibidang kerja masing-masing. 

Pengembangan kompetensi karyawan, mampu mendorong untuk hasil pekerjaan yang di laksanakan tepat waktu dengan tugas dan tanggung jawabnya. Aktivitas kerja karyawan dapat diukur dengan kecepatan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai prosedur kerja perusahaan sesuai aktivitas kerja secara konsisten.

Kemudian dalam strategi ini perusahaan memiliki tantangan dalam memberikan pengembangan kompetensi, terutama dibidang pelatihan untuk mencapai kompetensi kerja karyawan, artinya membuat perencanaan untuk menjalankan praktek penilaian terhadap karyawan. Sehingga di dalam memberikan pengembangan karyawan tersebut tepat guna atau tepat sasaran.

Selanjutnya penilaian karyawan bagian penting untuk melakukan pengembangan kompetensi, karena dari penilaian tentunya mempunyai data karyawan baik dari kinerja, menjalankan tugas, tanggung jawab, kedisiplinan, sikap dan perilaku karyawan, komunikasi, dan lain sebagainya. Artinya penilaian tersebut menjadi sumber referensi dalam pengembangan kompetensi karyawan untuk perusahaan, sehingga dapat menentukan atau mendahulukan karyawan yang mana akan diberikan pengembangan.

Faktor keberhasilan pengembangan kompetensi karyawan adalah penilaian untuk mencapai target pekerjaan. Kunci utamanya adalah di dalam penilaian tentunya karyawan tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan dalam menjalankan segala aktifitas pekerjaan, baik itu pekerjaan teknis dan pekerjaan non teknis atau dengan istilah lain hard skill dan soft skill.

Pekerjaan hard skill (Teknis) dan Soft skill (Non teknis) atau keterampilan lainnya, merupakan kemampuan pimpinan perusahaan untuk membuat perencanaan pengembangan terhadap kemampuan teknis dan non teknis tersebut. Karyawan itu lebih suka dengan pekerjaan teknis (hard skill), karena pekerjaan hard skill merupakan pekerjaan setiap hari dilakukan atau yang dikerjakan. Penting juga untuk pekerjaan shoft skillnya karena prestasi kerja tercipta didukung pekerjaan non teknis.

Mengapa penting pekerjaan non teknis (soft skill) karena ini sangat terlihat dari sisi individu karyawan, terutama dalam membina hubungan kerja antar sesama karyawan dan atasan langsung, mengelola kecerdasan emosi dalam menjalankan aktifitas pekerjaan, Mampu berkomunikasi dengan baik antar rekan kerja, dan lain sebagainya.

Penghambat dalam menentukan prestasi kerja karyawan adalah karena kurang dukungan dari perusahaan dalam identifikasi kebutuhan karyawan. Baik secara personil atau kelompok terhadap kinerja karyawan tersebut, hal tersebut perlu di mapping kebutuhan pelatihan sesuai dengan kebutuhan dari karyawan, sehingga materi pelatihan dan pengembangan tersebut tepat sasaran untuk meningkatkan prestasi kinerja karyawan.

Kompetensi adalah suatu kemampuan (ability) atau kapasitas seseorang untuk melakukan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan, dimana kemampuan tersebut ditentukan oleh faktor intelektual dan fisik (Kutipan Stephen Robbi, 2007 : 38 ).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun