Mohon tunggu...
Norma Dani Risdiandita
Norma Dani Risdiandita Mohon Tunggu... CTO at Widya Wicara

Saya hobi menulis kode dan menulis artikel teknologi

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Penggunaan AI dalam Fall Detection untuk Keselamatan Lansia

12 Oktober 2025   13:01 Diperbarui: 12 Oktober 2025   13:01 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggunaan AI dalam Fall Detection untuk Keselamatan Lansia

Pada era revolusi teknologi saat ini, fall detection AI menjadi salah satu solusi penting dalam mengurangi risiko cedera akibat jatuh, khususnya bagi populasi lansia. Sistem ini mengandalkan kecerdasan buatan dalam mendeteksi peristiwa jatuh secara real-time, memanfaatkan kemajuan dalam teknologi computer vision.

Pentingnya Fall Detection dalam Bidang Kesehatan

Jatuh adalah salah satu penyebab utama cedera fatal di kalangan lansia. Menurut data WHO, jatuh menyumbang hingga 50% dari semua cedera fatal yang terjadi di populasi tersebut. Oleh karena itu, penerapan AI dalam fall detection menjadi sangat penting untuk meningkatkan keselamatan.

Cara Kerja AI dalam Mendetect Jatuh

  • Pendeteksian Gerakan: Teknologi AI menggunakan algoritma untuk mengenali gerakan tubuh yang abnormal yang mungkin mengindikasikan bahwa seseorang telah jatuh.
  • Pengolahan Gambar: Dengan menggunakan camera dan computer vision, sistem dapat menganalisis video feeds secara langsung untuk mencari tahu apakah jatuh telah terjadi.
  • Akurasi Real-Time: Sistem ini memberikan respons cepat dan akurat, memberikan peringatan kepada caregiver hanya dalam beberapa detik setelah kejadian jatuh terjadi.

Penerapan Teknologi AI dalam Pendeteksian Jatuh

Beberapa sistem unggulan dalam fall detection AI antara lain:

  1. ElderFallGuard: Menggunakan pendekatan sensor non-invasif yang mengintegrasikan estimasi pose untuk meningkatkan akurasi.
  2. Convolutional Neural Networks: Memungkinkan analisis lebih dalam terhadap berbagai jenis aktivitas manusia untuk membedakan antara jatuh dan perilaku normal.
  3. Model DFFCV-FDC: Menggabungkan teknik terbaru untuk klasifikasi langsung saat jatuh terdeteksi.

Pernyataan dari Tim Widya Robotics

Tri Yunianta, CTO Widya Robotics menyatakan: "Kecerdasan buatan dalam deteksi jatuh tidak hanya membantu mengamankan keselamatan lansia, tetapi juga memberikan ketenangan pikiran bagi keluarga dan caregiver mereka. Dengan teknologi ini, kita dapat mencegah kecelakaan yang tidak perlu dan mempercepat respons tepat ketika dibutuhkan."

Kendala dan Tantangan dalam Implementasi

Meskipun teknologi menguntungkan, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi:

  • Privasi: Penggunaan kamera untuk pemantauan dapat menimbulkan kekhawatiran privasi yang harus disikapi dengan bijak.
  • Integrasi: Sistem harus terintegrasi dengan infrastruktur kesehatan yang ada agar efektif.
  • Kepatuhan Regulasi: Harus memenuhi standar dan regulasi yang berlaku mengenai data pribadi dan kesehatan.

Conclusion

Dengan bantuan fall detection AI, kita dapat melihat harapan baru dalam menjaga keselamatan lansia, meningkatkan respons terhadap keadaan darurat, dan menurunkan angka cedera. Inovasi ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat membantu kita dalam menghadapi tantangan dalam perawatan kesehatan.

Takeaways

  • Fall detection AI meningkatkan keselamatan lansia dengan deteksi real-time.
  • Memadukan teknologi sensor dan computer vision sangat efektif dalam penerapan.
  • Kendala privasi dan kepatuhan harus ditangani dengan serius.

Kami di Widya Robotics berkomitmen untuk terus mengembangkan solusi AI Vision yang dapat memberi manfaat bagi pengguna kami.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai solusi yang kami tawarkan, silakan kunjungi custom solution kami.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun