Mohon tunggu...
Norberth Javario
Norberth Javario Mohon Tunggu... Konsultan - Pengelana Ilmu

Menulis semata demi Menata Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dari Kuburan Jogo Bonito Sampai Si Penembak Burung Harry Kane

11 Desember 2022   18:10 Diperbarui: 11 Desember 2022   21:01 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: NELSON ALMEIDA/AFP/AFP via Getty Imagesion

 ***

Di pertandingan ketiga perempat final, Portugal ketinggalan duluan dari Maroko lewat sundulan Youssef En-Nesyri. Seleccao das Quinas tak mampu mengikuti jejak Kroasia dan Belanda yang mampu menyamakan kedudukan atas keunggulan lawannya. Waktu tambahan 9 menit tak mampu dimanfaatkan meski Fernando Santos mengerahkan segala sumberdaya yang ada, termasuk memasukkan legenda hidup Portugal, si manusia rekor Cristiano Ronaldo. Ronaldo melakukan segala cara untuk membuat gol namun Maroko pun melakukan segala cara guna mengamankan keunggulan. Gol Maroko ini nampaknya akan jadi salah gol sundulan kepala ikonik sebab si pencetak gol melakukan lompatan spektakuler begitu tinggi hingga melewati lompatan kiper.

Portugal pantas menyesali nasib tak mampu meredam agresifnya serangan Maroko di babak pertama hingga berbuah satu-satunya gol laga itu. Itulah gol yang membuat musnah harapan Ronaldo menyempurnakan koleksi trofi internasionalnya. Langkah gontai diiringi tangisan sang megabintang saat memasuki ruang ganti menimbulkan kesedihan mendalam bagi siapa pun yang melihatnya. Sedih sebab diperkirakan, ini merupakan Piala Dunia terakhir bagi sang superstar yang memasuki masa-masa akhir kariernya yang luar biasa.

***

Slot terakhir untuk berebut tiket semifinal diperebutkan Inggris dan Prancis. Kylian Mbappe bisa dimatikan namun striker gaek Oliver Giroud menunjukkan bahwa dialah penguasa bola-bola udara. Satu sumbangsih gol sundulannya memastikan keunggulan atas Inggris. Sorotan negatif pantas disematkan pada striker Inggris, Harry Kane. Meski satu gol berhasil ia persembahkan namun ia menyia-nyiakan satu hadiah penalti demi menyamakan kedudukan timnya. Akhir cerita bisa berbeda kalau saja tendangannya ia tak gagal. Mungkin karena kiper yang dihadapinya adalah Hugo Lloris, kompatriotnya yang selama ini bahu-membahu di klub Tottenham Hotspur FC sudah mengenal karakternya dalam menendang, ia jadinya gugup. Tendangannya memang sangat keras tapi sayang melambung jauh seolah menembak burung di atas sana. Inggris lagi-lagi gagal di turnamen mayor dan mesti mengubur dalam-dalam impiannya mengangkat Piala Dunia seperti tahun 1966.

Jadilah empat tim yang bakal berlaga di semifinal adalah Kroasia, Argentina, Maroko, dan Prancis. Semifinal kali ini diisi perwakilan dari tiga kontinental, dua dari Eropa serta masing-masing satu dari Afrika dan Amerika Selatan. Argentina dan Prancis merupakan dua tim yang pernah mengecap manisnya juara, sedangkan sisanya adalah dua tim yang akan melakukan segalanya demi menciptakan sejarah baru, mencicipi trofi Piala Dunia pertama kalinya.

JAVARIO

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun