Mohon tunggu...
Ara
Ara Mohon Tunggu... Buruh - Pengembara

Belajar menulis :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesulitan di Bawah Kolong Langit

19 November 2018   21:04 Diperbarui: 19 November 2018   22:17 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(damai.malhikdua.com)

Beberapa orang menyadari akan perjuangan hidup di dunia yang tidak mudah ditaklukan. Masing-masing berlomba dalam memperjuangkan hidupnya. Dan banyak diantara mereka memilih menyerah dan tunduk pada nafsunya. Pilihan itu dirasanya paling tepat menjadi pilihan hidupnya.

Karena semua yang ada dipikiran orang seperti itu hanya kesulitan yang Tuhan sediakan dikolong langit megah ini. Prasangka buruk senantiasa menggerogoti pikiran serta hatinya, sehingga tidak dapat melihat betapa Tuhan telah sediakan kemudahan dibawah kolong langit ini, selain kesulitan tersebut.

Semua mendambakan agar menjadi manusia yang sempurna. Manusia yang memiliki cinta, tahta dan harta adalah tergolong sempurna, menurut pandangan manusia yang lain. Kebutuhan tersebut sudah tak lazim lagi akan tersedia bagi setiap insan yang mau menggapainya.

Semua terasa nikmat bila dirasakan dengan rasa syukur atas pemberian Tuhan. Meskipun terkadang apa yang diinginkan tidak terkabulkan oleh-Nya. Hal itu bukan berarti Tuhan tidak mendengarkan, tetapi keinginan itu akan diberikan pada waktu yang tepat saat dibutuhkan.

Dapat dipahami bahwa yang terpenting bukan keinginan tapi kebutuhan. Apabila seseorang membutuhkan sesuatu hal terjadi, namun hakikatnya hal tersebut bukan keinginannya, maka Tuhan tak mungkin tinggal diam. Tuhan lebih mengetahui apa yang sedang dibutuhkan oleh hambanya, selagi hambanya menaruh prasangka baik pada-Nya.

Terkadang manusia memilih jalan yang dirasanya paling sesuai dengan hidupnya. Namun, ternyata jalan yang diambilnya sama sekali tidak berarti apa-apa. Tuhan tidak menciptakan segala sesuatu dimuka bumi ini dengan kenihilan semata. Terdapat banyak keajaiban yang akan diperoleh manusia jika mereka dapat menemukannya. Tiada berdusta Tuhan akan firmannya.

Sebagaimana manusia pada umumnya yang tidak luput dari dosa dan salah. Manusia sejatinya diperintahkan berbuat adil, baik dalam pikiran maupun perbuatan. Dalam buku Bumi Manusia, kita seharusnya sudah dapat berlaku adil sejak dalam pikiran. Pernyataan tersebut sangat menggugah hati manusia. Seandainya manusia tahu akan hakikat hidup, maka mereka akan mempraktikkan hal demikian.

Namun, adil disini sulit dilakukan. Dibawah kolong langit yang sudah distigma bahwa kesulitan sudah menggantung diatas dan berjatuhan di muka bumi. Pikiran yang seperti ini sudah menandakan bahwa manusia belum dapat berlaku adil dalam pikirannya. Untuk dapat menggilangkannya, seharusnya lebih menanamkan imannya kuat-kuat. Ketika iman, rasa percaya bersemayam dengan kuatnya, maka tidak akan sulit melakukannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun