PUISI
Aku Yang Dulu Kemana Ya
Karya : Khoirul Triann
Aku yang dulu kemana, ya
Dari banyaknya kehilangan yang pernah aku alami
Satu-satunya orang yang aku rindukan adalah diriku yang dulu
Aku dan diriku sudah lama asing
Mungkin Sudah tidak saling kenal
Sudah lama saling hilang
Izin untuk terus hidup ya
Walau sebagian dari diriku
Sudah lama mati
Ini bukan sosok diriku yang aku kenal dulu
Aku yang dulu banyak ketawanya itu
Sekarang sudah hilang
Sisa aku yang berantakan dan mengecewakan
Aku yang dulu banyak bercanda
Sekarang jadi yang paling banyak diamnya
Aku yang dulu sudah lama mati
Hanya saja jantungku masih berdetak
Sedang payah-payahnya mencari tahu apa maknanya hidup
Aku yang dulu kemana ya
Aku rindu senyumnya yang hangat
Bak manusia paling bahagia
Bingung banget kenapa sekarang jadi seperti ini
Semua dari diriku hilang
Seperti hujan yang berpamitan kepada awan
Jadi jangan tanya
Kenapa aku yang dulu dan sekarang berbeda
Karena akupun sedang mencarinya
Barangkali hilang di bawah badai yang selama ini datang
Atau mungkin
Dalam perjalananku kehilangan banyak orang
Tanpa sadar membunuh diriku sendiri
Akibat sering menomorduakannya
Karena dulu
Aku suka mendahulukan kebahagiaan mereka
Diatas kebahagiaanku sendiri
Jauh setelah itu aku sadar
Aku yang membunuh diriku sendiri
Membuatnya hilang
Mengganti senyum jadi diam
Mengganti tawa jadi air mata
Hingga aku yang mahir bermain peran
Suka pura-pura bahagia
Walau kadang sedang menyembunyikan luka yang paling parah
Padahal dulu aku bahagianya nggak pernah pura-pura
Tidak ada yang lebih indah dari melihat semangatku yang dulu
Yang percaya dengan mimpi-mimpinya
Yang ambisi dengan harapannya
Tidak ada yang lebih indah dari melihat diri ini kembali bahagia
Dan semangat dengan apa yang di cita-citakannya
Tidak seperti sekarang yang membiarkannya mengalir apa adanya
Tanpa harus ada yang dikejar
Aku yang dulu mungkin kelelahan
Barangkali ia sudah menyerah sejak lama
Hanya pandai menyembunyikannya dalam berbagai kata nggk papa
Kalau saja ada satu hari
Dimana aku bertemu dengan diriku yang dulu
Aku ingin memeluknya sekencang-kencangnya
Sepertinya ia kelelahan diajak berpetualang sejauh ini
Matanya sudah sayu
Tidak semenarik dulu waktu dunia sedang seru-serunya
Untuk aku kita boleh kehilangan masa-masa bahagia itu
Kita boleh menangisinya sesering mungkin
Hanya saja jangan pernah jadi jahat buat manusia lain ya
Aku rindu aku yang dulu
Saya akan meresensi puisi karya Khoirul Triann yang berjudul "Aku yang Dulu Kemana Ya".
Khoerul Triann adalah seorang penulis muda asal Lampung.Beliau juga seorang conten kreator yang banyak mempublikasikan karya nya yang berupa musikalisasi puisi.Khoerul Triann juga telah berhasil menciptakan karya buku yang berjudul "Jujur, ini berat" dan "Dari Aku yang Hampir Menyerah".
Puisi karya Khoerul Triann ini banyak orang yang mengcover musikalisasi puisinya juga karena dianggap relate dengan kehidupan pribadi orang-orang yang terbawa suasana seakan kisah itu yang sedang dirasakannya saat itu.Ternyata proses dewasa tidaklah mudah banyak hal-hal yang menyakitkan dalam proses pendewasaan.Dan oleh karena itu, puisi ini saya angkat menjadi bahan tulisan artikel saya.Karena, puisi ini juga relate dengan kehidupan yang saya rasakan sekarang.
Puisi ini bertemakan tentang kehilangan jati dirinya dan kekecewaan terhadap dirinya sendiri karena terlalu mementingkan perasaan orang lain dan kebahagiaan orang lain dibanding dirinya sendiri.Hal ini tergambar pada kalimat "Aku suka mendahulukan kebahagiaan mereka diatas kebahagiaanku sendiri".
Puisi ini juga menggambarkan seseorang yang belum bisa menerima keadaan dirinya yang sekarang dan sedang mencari kebahagiaan pada dirinya yang sekarang.Dan akan terus melanjutkan hidupnya walaupun banyak kekecewaan dan kesakitan serta banyak sesuatu yang tidak sesuai harapan.
Gaya dan Bahasa puisi ini di tulis dengan bahasa yang sederhana dan lugas, yang memungkinkan pembaca untuk merasakan perasaan penyair dengan jelas.Gaya penulisan yang sederhana menciptakan suasana yang mendalam dan emosional.Ada sebagian terdapat gaya bahasa kiasan,gaya bahasa kiasan yaitu wujud penggunaan bahasa dalam bentuk perbandingan atau perumpamaan.Hal ini tergambar pada baris "Aku yang dulu sudah lama mati Hanya saja jantungku masih berdetak", maksudnya yang mati itu bukan orangnya tetapi sikap dan perilaku orang tersebut.
Puisi ini terdapat rasa sedih, penyesalan,dan kekecewaan. Dapat dirasakan pada saat penyair membacakan puisi ini dengan nada sedih,menyesal dan kecewa terhadap dirinya sendiri.
Amanat yang terkandung pada puisi ini tergambar pada baris terakhir, kalimatnya yaitu "Hanya saja jangan pernah jadi jahat buat manusia lain ya". Jadi walaupun sudah mendapatkan perlakuan tidak baik oleh orang lain tetapi kita tidak boleh berperilaku jahat juga ke orang lain,apalagi sampai balas dendam.Kalau kita balas dendam dengan jahat juga kita sama saja seperti orang itu.Karena "Balas dendam terbaik menjadikan dirimu lebih baik"(Ali Bin Abi Thalib).
Simpulan dari isi puisi tersebut adalah menceritakan seseorang yang kehilangan jati dirinya sendiri dan kecewa terhadap dirinya karena lebih mementingkan kebahagiaan orang lain di banding kebahagiaannya sendiri.yang belum menerima dirinya yang sekarang dan sedang mencari kebahagiaan pada dirinya yang sekarang.Yang dulunya semangat mengejar mimpi-mimpi dan harapan sekarang dibiarkan mengalir apa adanya.
Puisi ini bagus untuk dibacakan dikalangan anak muda apalagi kaum introvert sangat cocok sekali dan relate dengan kehidupan para introvert. Dengan pemilihan kata -- kata atau bahasa yang tidak terlalu rumit dan mudah dipahami.
"Jangan mengorbankan dirimu terlalu banyak, karena jika kamu berkorban terlalu banyak, tidak ada hal lain yang dapat kamu berikan dan tidak ada yang akan peduli padamu".-Karl Legerfeld
Artikel ini dibuat untuk memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Teori dan Sejarah Sastra Indonesia yang diampu oleh Ibu Chika Gianistika M.Pd
Oleh : Nopi Siti Ropiah
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI