Mohon tunggu...
Nopi Siti Ropiah
Nopi Siti Ropiah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, STIT Rakeyan Santang Karawang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Puisi "Aku yang Dulu ke Mana Ya" Karya Khoirul Triann

30 September 2023   10:41 Diperbarui: 30 September 2023   10:53 2992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya saja jangan pernah jadi jahat buat manusia lain ya

Aku rindu aku yang dulu

Saya akan meresensi puisi karya Khoirul Triann yang berjudul "Aku yang Dulu Kemana Ya".

Khoerul Triann adalah seorang penulis muda asal Lampung.Beliau juga seorang conten kreator yang banyak mempublikasikan karya nya yang berupa musikalisasi puisi.Khoerul Triann juga telah berhasil menciptakan karya buku yang berjudul "Jujur, ini berat" dan "Dari Aku yang Hampir Menyerah".

Puisi karya Khoerul Triann ini banyak orang yang mengcover musikalisasi puisinya juga karena dianggap relate dengan kehidupan pribadi orang-orang yang terbawa suasana seakan kisah itu yang sedang dirasakannya saat itu.Ternyata proses dewasa tidaklah mudah banyak hal-hal yang menyakitkan dalam proses pendewasaan.Dan oleh karena itu, puisi ini saya angkat menjadi bahan tulisan artikel saya.Karena, puisi ini juga relate dengan kehidupan yang saya rasakan sekarang.

Puisi ini bertemakan tentang kehilangan jati dirinya dan kekecewaan terhadap dirinya sendiri karena terlalu mementingkan perasaan orang lain dan kebahagiaan orang lain dibanding dirinya sendiri.Hal ini tergambar pada kalimat "Aku suka mendahulukan kebahagiaan mereka diatas kebahagiaanku sendiri".

Puisi ini juga menggambarkan seseorang yang belum bisa menerima keadaan dirinya yang sekarang dan sedang mencari kebahagiaan pada dirinya yang sekarang.Dan akan terus melanjutkan hidupnya walaupun banyak kekecewaan dan kesakitan serta banyak sesuatu yang tidak sesuai harapan.

Gaya dan Bahasa puisi ini di tulis dengan bahasa yang sederhana dan lugas, yang memungkinkan pembaca untuk merasakan perasaan penyair dengan jelas.Gaya penulisan yang sederhana menciptakan suasana yang mendalam dan emosional.Ada sebagian terdapat gaya bahasa kiasan,gaya bahasa kiasan yaitu wujud penggunaan bahasa dalam bentuk perbandingan atau perumpamaan.Hal ini tergambar pada baris "Aku yang dulu sudah lama mati Hanya saja jantungku masih berdetak", maksudnya yang mati itu bukan orangnya tetapi sikap dan perilaku orang tersebut.

Puisi ini terdapat rasa sedih, penyesalan,dan kekecewaan. Dapat dirasakan pada saat penyair membacakan puisi ini dengan nada sedih,menyesal dan kecewa terhadap dirinya sendiri.

Amanat yang terkandung pada puisi ini tergambar pada baris terakhir, kalimatnya yaitu "Hanya saja jangan pernah jadi jahat buat manusia lain ya". Jadi walaupun sudah mendapatkan perlakuan tidak baik oleh orang lain tetapi kita tidak boleh berperilaku jahat juga ke orang lain,apalagi sampai balas dendam.Kalau kita balas dendam dengan jahat juga kita sama saja seperti orang itu.Karena "Balas dendam terbaik menjadikan dirimu lebih baik"(Ali Bin Abi Thalib).

Simpulan dari isi puisi tersebut adalah menceritakan seseorang yang kehilangan jati dirinya sendiri dan kecewa terhadap dirinya karena lebih mementingkan kebahagiaan orang lain di banding kebahagiaannya sendiri.yang belum menerima dirinya yang sekarang dan sedang mencari kebahagiaan pada dirinya yang sekarang.Yang dulunya semangat mengejar mimpi-mimpi dan harapan sekarang dibiarkan mengalir apa adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun