Mohon tunggu...
Noorhani Laksmi
Noorhani Laksmi Mohon Tunggu... Administrasi - writer, shadow teacher, Team Azkiya Publishing dan Sanggar Rumah Hijau, Admin Komunitas Easy Writing

http://noorhanilaksmi.wordpress.com FB : Nenny Makmun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dolanan Bocah yang Semakin Jarang

16 Mei 2011   03:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:37 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nama-nama permainan saat saya kecil masih teringat jelas dalam memory, masa kecil adalah masa terindah saat hidup belum terbebani dengan tanggung jawab. Permainan seperti dengklek, sandemande, unclang, gobak slodor, bekel, dakon atau congklak. Permianan-permainan itu adalah menemani masa kecilku, yang sekarang aku bandingkan dengan perkembangan putra-putriku yang pasti semakin tidak mengenal permainan jaman ibu dan ayahnya.

Ah anak sekarang semua terprogram serba mesin, dunia maya dan imajinasi virtual. Jarang sekali saat ini terutamakita kaum yang hidup di metropolitan atau kota-kota besar lain, saat bulan purnama diriuhkan dengan anak-anak yang bermain petak umpet di halaman depan rumah atau hanya duduk-duduk di depan sambil berdendang “Yo prokonco dolanan ing njobo, padhang wulan…wulane kaya rino, rembulane-ne sing awe-awe ngelingake ojo padha turu sore.” (sekilas arti dari lagu Jawa ini adalah ayo teman-teman bermain di luar saat bulan purnama, yang mengingatkan kita untuk jangan tidur sore hari).

Masih aku ingat permainan masa bocah yang sering aku mainkan bersama teman-teman saat sore hari atau liburan di rumah .

A. Permainan di Luar Rumah seperti :

1. Dengklek (loncat dengan satu kaki diangkat)

Permainan perorangan atau berpasangan, dengan menggambar 6 kotak mendatar di tanah dengan kayu atau serpihan batu, bisa juga dengan kapur tulis bila kita bermainnya di lantai. Bila berpasangan maka di buat 1 lagi yang sama berdempelan. Kita sendiri memegang pecahan genting untuk dilempar pada setiap kotak, satu persatu kita lempar pecahan genting pada 6 kotak yang tersedia, kita akan berhenti main bila pecahan genting yang kita mainkan tidak pas masuk ke dalam area kotak yang satu persatu kita lempar setiap kali kita selesai meng-engklekan kaki kita dari dari kotak ke kotak lain atau pas melempar menyentuh garis kotakan. Pada kotak yang terdapat pecahan genting (kita sebut gaco) maka kita harus loncat. Begitu seterusnya sampai kita selesaikan 6 kotak yang ada dilanjutkan dengan menyusur. Menyusur itu pecahan genting dilempar diluar kotak tertinggi lalu kita posisi engklek, kita giring pecahan genting memasuki kotak perkotak, tidak boleh berhenti pas garis batas kotak, bila kena garis maka kita mati dan harus mengulang setelah lawan kita meneruskan bagianpermainannya sendiri.

2.Sande Mande (Engklek dengan kaki di taruh batu untuk dilemparkan)

Permainan perorangan, dengan cara memasangkan sebuah batu yang agak besar. Kemudian kita bergantian menembakan batu yang ada di kaki kita ke arah batu yang terpasang dengan jarak lemparan pecahan genting yang sebelumnya kita lempar dari batu yang terpasang. Lemparan terjauh dialah yang bermain untuk menembakan batu di kakinya ke batu yang terpasang. Satu, dua,tiga…Deeer batu di punggung kaki dengan engklekbisa membentur batu besar yang terpasang berarti dapat point.

3.Unclang

Unclang adalah permainan perorangan dengan karet tali, karet tali yang biasa dipakai untuk mengikat plastik atau menguncir rambut. Permainan ini kita biasanya mencari tembok yang ada sisa tempatnya. Bukan tembok full, dulu saya kerap bermainan di surau kampung karena pinggir surau ada space selebar karet tali. Menentukan pemain awal adalah dengan melempar karet tali yang jadi gaco kita, paling deket dengan tembok bahkan bisa tinggal di pas tembok maka dialah yang mempunyai kesempatan untuk memperoleh karet tali pertama dengan cara melempar karet tali yang kita kumpulkan terlebih dahulu. Misalnya sekali bermain kita kumpulkan per-orang 20 karet tali, jika bermain 3 orang maka orang yang pertama mendapat kesempatan bermain dia akan mendapat kesempatan banyak untuk memperolehtali karet tersebut, orang ke 2 sisa dari karet tali yang jatuh dari space tembok dan seterusnya hingga 60 karet habis.

4.Gobak Slodor (Permainan Beregu)

Bermain Gobak Slodor dulu kerap aku mainkan di lapangan bulu tangkis karena pas banget dengan space yang kita perlukan , biasanya setiap regu terdiri dari5 orang. Penjaga garis pintu 1, 2, 3,4 yang mendatar dan 5 adalah 1 orang yang memegang hak berlari dari ujung ke ujung (slodor). Permainan yang cukup melelahkan karena setiap orang harus menjaga lawannya agar masuk ke setiap labirin yang harus dijaga, bila salah satu lolos bisa melewati 1 labirin ke labirin hingga akhirnya bisa balik ke pintu start maka dikatakan gol, mulai angka penilain tercetak. Salah satu permainan yang memerlukan kekompakan dan kehati-hatian dalam memasuki labirin karena bila lawan bisa memegang bagian tubuh kita maka akan gugur, dalam hal ini lawan yang memegang slodor biasanya orang yang lincah karena setiap saat dia bisa berlari menangkap orang yang lengah sesuai hak dia bisa berlari dari garis ujung start ke akhir ujung labirin.

B.Permainan di Dalam Rumah seperti :

1.Bekel (bola bekel dan kuningan kuda)

Permainan bekelmenggunakan bola berwarna-warni yang terbuat dari karet dan biji berbentuk khusus yang terbuat dari kuningan. Permainan lebih dimainkan oleh anak-anakperempuan. Bekel merupakan permainan melontarkan bola ke atas dan menangkapnya kembali. Tetapi pada saat bersamaan harus mengambil atau mengubah posisi biji-biji yang ada sesuai peraturan tingkat kesulitan yang dijalankan.

2.Dakon

Dakon adalah suatu permainan tradisional. Di luar Jawa, permainan ini lebih dikenal dengan nama congklak. Permainan dakon dilakukan oleh dua orang. Pada papannya terdapat dua baris dengan 5,6,7 atau 9 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Dalam permainan mereka menggunakan ( jumlah lobang kecil x 7 ) buah biji. Umumnya bijinya adalah kerang, batu-batuan atau kelereng.

Itulah sekelumit dolanan masa bocah dulu, yang semakin jarang kita jumpai. Bila ada kesempatan dengan anak aku kenalkan mereka permainan-permainan ini, semoga bisa terlestarikan.

Ilustrasi : diunduh dari google

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun