Mohon tunggu...
Noorhani Laksmi
Noorhani Laksmi Mohon Tunggu... Administrasi - writer, shadow teacher, Team Azkiya Publishing dan Sanggar Rumah Hijau, Admin Komunitas Easy Writing

http://noorhanilaksmi.wordpress.com FB : Nenny Makmun

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ampuun Mama…Sakit, Jangan Hajar Aku…

13 Januari 2011   05:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:39 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1294895705876588628

SMS (Mama Lala) :

Mba Nine lagi dimana ? aduh kmrn aku berdosa ama Lala (samaran). Dia habis kugebukin dan cubitin aku hu hu aku menyesal.

Me :

Walah gimana tho Bu…, aku masih ngantor?mbok sing sabar!

Mama Lala :

Iya mbak aku dosa karna aku kesel bngt jadi hilap, nanti dah kt bbm an ya.

Lala sahabat main Icha, gadis kecil yang cerdas (cerita antar Ayah, dia rangking satu di kelasnya).

Icha anaku juga suka bermain dengannya, aku sendiri gak masalah.

Lala periang dia suka sekali di foto dengan berbagai gaya, dan Icha jadi ikutan bergaya  ala 'mbak Lala' di panggilnya.

Kerap dia ikut bila aku, ayah dan Icha sekedar jalan ke supermarket atau ke plaza.

Berdua bagai sahabat kecil yang lucu, aku juga menyayanginya.

Rumah ku yang selalu buat base camp anak-anak seusia Icha bermain, jadi aku tahu banyak anak-anak kecil di sekitar kompleks.

Dan aku menikmati keberadaan anak-anak kecil bermain di rumah walau habis itu harus merapikan segala mainan yang di berantakin oleh balita-balita itu.

Entahlah aku tidak bisa menunda nanti dengan BBM –an, sejenak aku tinggalkan report yang di tunggu my BB (Big Bos) untuk menelpon mama Lala.

“ Gimana tho mbak…kok bisa Lala kamu hajar gitu, kasian…” aku menelpon mama Lala dengan nada keras, buat ku Lala juga seperti anak sendiri.

Anak ini di rumah ku udah gak ada sungkannya, mandi, makan dan tiduran bareng dengan Icha jadi aku dan ayah juga sayang.

Dan mulai kudengar dia curhat dengan penyesalan :

“ Iya mbak kemarin aku lagi gak karu-karuan, pikiran ku cape!pusing gara-gara wanita pemeras itu! Eh Lala bikin nambahin masalah...dia tuh udah ngerubuhin motor mu (memang motor aku di pinjam) trus yang parah motor mu itu bikin gores Mercy-nya Bu Ecy…gimana aku gak kalap, itu anak suruh nunggu aku bentar aja malah naik-naik motor! Memang sih aku yang parkirin di depan rumah bu Ecy.”

“ Lha emang kamu janji opo karo Lala, ...emang ngapain di Bu Ecy sampe anakmu manggil-manggil gak di peduliin. “

“ Iya aku ngobrol bentar masalah PK, Lala tak suruh sabar sebentar saja gak mau…beneran mbak aku saking geremnya anak itu aku jewer, aku tarik ke rumah, aku cubitin trus aku gebukin mbak…rasanya aku kaya gak sadar ngegebukin dia mbak ! (mulai terdengar suaranya sesak dan menangis)…untung ada Mimin yang mengingatkan aku…sudah bu sudah…, padahal samar aku dengan Lala sudah minta ampuuun mah, sakittt, ampun mah, jangan hajar aku!!…berulang-ulang”

Siiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttt…aku gak bisa ngomong apa-apa sesaat.

“ Gila lu ya Bu…kasian Lala…kok bisa-bisanya kamu hajar gitu, kalo elu punya masalah jangan anak jadi pelampiasan…”

“Iya mbak, sekarang aku nyesaaal banget…untung Mimin megangin tanganku untuk berhenti ngegebukin Lala, kalau gak!!  mati kali anakku mbak!….Lala sempet ketakutan banget, ngunci di kamarnya 2 jam, aku liat dari jendela kamar selimutan dan nangis…”

….

“ Aku terus telpon suamiku, suami ku marah besar sampai keluar kata-kata, kalau kamu buat anakku cacat, kamu akan aku buat cacat juga! Mbak aku takut banget…”

“ Yah beneer lah suami mu, kamu kok tega gitu tho Bu…Bu…jangan diulangi lagi, kasian anak-anak…udah di tinggal kerja, pulang kerja dia nungguin kamu pengen main malah di gebukin…” (terbayang wajah Lala yang sedih, Lala sahabat Icha-ku)

“ Iya mbak, badannya biru-biru semua…aku nyeseeel banget…(kembali mama Lala menyesal)…”

“ Ya udah lah bu, PR berat buat kamu untuk bisa menahan emosi dan mengembalikan kepercayaan akan cinta mu ke Lala…pelan-pelan…yo wis ya…aku kerja dulu…”

“Yo yo mbak…bantu aku ya …”

“ Iyo mbak, nanti sabtu aku libur…nanti coba ya kita ngumpul…”

Duh…semalam aku diskusi dengan Ayah masalah ini, Ayah juga menyesalkan kekhilafan Mama Lala.

Ditambah acara gores mobil Mercy yang berbuntut panjang untuk penggantian.

Tapi anak adalah titipan Allah – Mau harga Mercy  yang tergores sepanjang apa ! jangan jadi alasan Mama Lala  ngegebukin darah dagingnya!!, sebagai orang tua mudah-mudahan kita bisa menjaga dan memberikan yang terbaik buat anak-anak kita.

STOP VIOLANCE TO OUR CHILDREN !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun