Mohon tunggu...
NOOR HAFIZI
NOOR HAFIZI Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena yang Benar Terjadi dalam Al-Qur'an

14 November 2018   20:13 Diperbarui: 14 November 2018   20:27 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Gejala alam semesta sering kita jumpai diberbagai iklim. Misalnya, Hujan biasanya diikuti oleh guruh dan petir. Allah swt berfirman: Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang (QS.6:1)

Ada ayat lain menegaskan tentang fenomena alam semesta yaitu Bintang sebagai penunjuk jalan. Allah swt berfirman : Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk jalan dalam kegelapan di darat dan di laut. (QS.6:97)

Ayat ini memperlihatkan dengan cara yang menakjubkan, dan dengan gaya ilmiah yang orisinal, tentang bagaimana bintang-bintang dan bukan planet-planet lain yang digunakan untuk menentukan arah di darat, dan bagaimana ia di pergunakan oleh musafir di padang pasir dan di tengah lautan sebagai penunjuk jalan. Kaum Firaun, bangsa Yunani, Arab, dan bangsa-bangsa lain di zaman purba, banyak mengetahui tentang bintang, perbintangan, beserta kumpulannya. Mereka bahkan telah sanggup memberi bermacam-macam nama-nama kepada sebagian gugus bintang seperti terlihat di angkasa, yang diambil dari berbagai sumber, seperti Arcturus, Spica, dan Sirius. Mereka pun memberi nama kepada gugusan-gugusan bintang, seperti Urya Mayor(Beruang Besar), Scorpio (Burjussaratan), Andromeadae, Hercules, Aries (Burjulhamal), Leo (Burjul-asad), dan lain-lain, sampai mencapai jumlah 90, yaitu sebanyak jumlah zodiac (mintaqulburuj). Karena perputaran bumi mengitari garis kelilingnya sekali dalam sehari, maka bintang-bintang kelihatan bergerak di angkasa dari Timur ke Barat.

Dan ada ayat lain lagi yang menjelaskan tentang gejala al-Quran yaitu Badai Laut. Firman Allah swt: Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam yang diliputi oleh ombak yang didalamnya ombak(pula), di atasnya (lagi) awan, gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya(petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.(QS.24:40)

Dan yang terakhir adalah gejala alam semesta tentang Gunung sebagai pasak Bumi yang menjaga keseimbangan. Firman Allah swt: Bukanlah kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? Dan gunung sebagai pasak? . (QS.78:6-7)

Hamparan disini diartikan sebagai datarnya bumi dan yang berarti pula bahwa ia menjadi tempat tinggal dan tempat berlindung (shelter and asylum) yang dicari umat manusia di dunia.. Bagian kedua mengibaratkan gunung sebagai pasak, yang biasanya menahan tenda berdiri kokoh apabila diikatkan kepadanya. Ini adalah suatu contoh pernyataan ilmiah yang orisinal.

Al-Quran menyebutkan dalam sittati ayyaamin yang berarti enam masa yang panjang.Firman Allah swt: Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dalam waktu enam, kemudian dia bersemayam diatas arsy. Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak memperhatikannya ? (QS.32:4)

Dari ayat diatas Allah swt menyebutkan penciptaan langit dan bumi dalam enam masa (sittati ayyaamin), selanjutnya para musafir bersepakat dalam menafsirkan ayat ini, bahwa yang disebut dengan (sittati ayyaamin) adalah enam tahapan atau proses bukan enam hari sebagaimana mengartikan kata ayyaamin.

Berikut ini Saya akan mengemukakan Fenomena alam yang ada dalam al-Quran:

Sungai di bawah laut, Firman Allah swt: Dan Dia-lah yang yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit, dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi. (QS.25:53)

Subhanallah, Maha Suci Allah...Pertemuan air tawar segar dan air asin pahit yang diberitakan oleh al-Quran ini dengan takdir-Nya ditemukan oleh Mr.jacques Yves Costeau. Fenomena alam ini terjadi di Mexico, tepatnya di Cenote Angelita. Mr.Jacques menemukan aliran sungai dibawah laut yang anehnya airnya tersebut tidak bercampur dengan air laut. Padahal jika secara fisika, harusnya aliran sungai tersebut tidak akan terasa tawar lagi sebab konsentrasi garam yang lebih tinggi di air laut akan berpindah ke air sungai sehingga konsentrasinya merata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun