Mohon tunggu...
Noor Azasi
Noor Azasi Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni IPB dan Magister Ilmu Universitas Krisnadwipayana

Pegiat sosial, tinggal di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi Anak Kandang

5 April 2021   13:27 Diperbarui: 5 April 2021   13:30 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suara burung dan orang yang mengaji terdengar sayup-sayup dari kejauhan. Udin dan Amat pun terbangun sekitar jam 4 pagi. Dari ruang bilik tempat tidurnya, kedua anak kandang itu menilik ke dalam kandang. Anak-anak ayam yang baru masuk minggu lalu, tampak masih tidur pulas. Rupanya jatah pakan malam yang diberikan full, membuat mereka kekenyangan.

Adzan shubuh belum berkumandang. Udin dan Amat pun turun ke dalam gudang yang ada di samping kandang. Stok pakan masih ada 7 karung yang tersisa. Salah satunya yang sudah dibuka sore kemarin. Udin mengambil pakan dengan ember.

Amat mengambil beberapa piring tempat pakan untuk mengganti yang sudah kotor. Dia juga mengambil dan mengisi tempat air minum ayam. Air tanah ditarik menggunakan pompa listrik. Relatif bersih karena lokasi kandang ini berada di tengah-tengah kebun buah.

Saat kembali ke kandang, terdengar adzan. Amat menengok kembali ke dalam kandang,"Mereka masih tampaknya guringan Mat, kita sambahyang dulu lah ...."

"Siap Ka ....,"jawab Amat yang memang lebih muda dua tahun dari Udin.

Setelah mengambil wudhu, mereka shalat di bilik jaga. Berbeda dengan kandang pada umumnya yang rumah atau pondokan untuk tidur anak kandang dibangun terpisah. Di sini, bilik jaganya menyatu dengan kandang. Berdinding dan beralaskan bamboo juga.

Ruang bilik itu berukuran sekitar 2 X 2 meter persegi. Cukup untuk mereka berdua, tidur maupun selonjoran. Penerangan dengan lampu listrik yang juga digunakan untuk menerangi kandang.

Selesai shalat, pelan-pelan mereka masuk kandang. Beberapa ekor ayam tampak sudah bangun dan mengerumuni piring makan di dekatnya. Udin dan Amat berbagi tugas. Udin membawa ember pakan dan mengisi pireing yang kosong. Sedangkan Amat lebih dahulu mengisi dan mengganti tempat minum.

"Yang di ujung belakang sana dua-duanya perlu diganti juga,"kata Udin.

"Siap Ka ....,"kata Amat dengan sigap membawa tempat makan dan tempat minum ke lokasi yang ditunjuk Udin.

Beberapa yang kotor, langsung diganti dengan yang bersih. Pakan dan air minum pun diisi ke sana. Usai memberi pakan dan air minum, mereka mencuci yang sudah kotor. Proses ini berlangsung sekitar 2 jam. Selesai sekitar jam 7. Bertepatan dengan datangnya Rima membawa nasi kuning buatan ibunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun