Mohon tunggu...
Noor Zainab
Noor Zainab Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Selayak pena, ingin kuberitahu dunia lewat goresan tinta. Aku hanya perempuan sangat biasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebenaran yang Benar

19 Februari 2017   22:15 Diperbarui: 19 Februari 2017   23:14 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjadikan diri sebagai teko yang kosong ketika mempelajari suatu pengetahuan ternyata bukanlah suatu hal yang mudah bagi sebagian orang. Tidak jarang pengetahuan-pengetahuan yang telah ada dan dianggap sebagai kebenaran menjadi patokan mutlak yang tidak bisa ditawar. Kecuali jika Tuhan memberinya sebenar-benar petunjuk kepada pengetahuan yang benar.

Tetiba saya teringat cerita seorang teman ketika sedang ujian lisan Aljabar Abstrak. Ketika pak dosen bertanya tentang asal pengetahuan Aljabar Abstrak, apakah dari Tuhan atau manusia. Teman saya pun menjawab bahwa Aljabar abstrak itu adalah ilmu buatan manusia, namun untuk mendapatkan pemikiran tentang ilmu ini tidak lepas dari kekuasaan Tuhan.

Dan petunjuk kepada pengetahuan yang benar itu bukanlah sesuatu yang bisa dibeli melainkan benar-benar atas kehendak Tuhan. Lalu apakah manusia hanya menunggu hingga petunjuk itu datang menghampiri dan tidak berusaha mencari kebenaran. Meyakini kebenaran yang dipegangnya bahkan meskipun sumber kebenaran itu masih sebatas pemikiran manusia.

Disinilah jelas terlihat sulitnya menjadi teko yang kosong, memberi ruang untuk pemikiran lain yang bisa jadi memiliki nilai kebenaran yang lebih tinggi dibanding yang telah ada di dalam teko itu sendiri.

Tidak ada yang mutlak benar di dunia ini kecuali kebenaran yang datangnya dari Tuhan.

“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. [Al Qashash/28 : 56]

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, Kecuali orang yang beriman dan orang-orang yang yang mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat dan menasehati supaya menetapi kesabaran.". [Al Ashr/ 1-3]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun