Mohon tunggu...
Heni Suhertini
Heni Suhertini Mohon Tunggu... Guru - human

just human

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Emansipasi Perempuan dalam Melawan Kapitalisme

18 Februari 2020   07:01 Diperbarui: 18 Februari 2020   07:02 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu-satunya cara supaya mereka dapat mempertahankan kekuasaan adalah melalui kebijakan memecahbelah dan menguasai: mereka memecahbelah kaum buruh berdasarkan ras, bangsa, agama, orientasi seksual, gender, dan apa saja yang bisa mereka temukan. Para kaum kapitalis menggunakan senjatanya Melalui media, mereka melakukan apa saja untuk menaburkan kebencian dan sovinisme.

Satu-satunya cara untuk memeranginya adalah melalui persatuan kelas pekerja dan metode-metode perjuangan kelas pekerja, yakni demonstrasi, pemogokan, dan mobilisasi massa untuk merunuhkan para kaum kapitalisme.

Dalam halnya ini kapitalis seperti lorong kososng yang gelap. Ia tidak menawarkan jalan ke depan bagi buruh dan kaum muda. Hari ini separuh kekayaan dunia terkonsentrasi di tangan delapan orang semata. Persoalannya bukan karena semua dari delapan orang superkaya ini laki-laki. 

Persoalannya adalah sebuah sistem yang mengonsentrasikan kekayaan di tangan semakin dan semakin sedikit orang sementara hidup mayoritas luas semakin memburuk.

Perjalanan ini memicu kemaran dan frustasi. Di berbagai negeri kita melihat kaum buruh dan pemuda turun ke jalan-jalan. Akan tetapi protes-protes ini telah mengenakan sebuah karakter yang berbeda dibandingkan di masa lalu. Semasa boom pasca Perang Dunia II, sistem dapat memberikan reforma. Hari ini reforma positif di dalam masyarakat kapitalis sudah dicoret dari agenda.

Hal ini adalah merupakan permulaan dari menyingsingnya fajar bagi kaum perempuan. Memang bukan dalam cara yang dirumuskan dengan jelas, melainkan dalam suatu perasaan umum yang menolak untuk hidup lebih lama di dalam batas-batas masyarakat yang ada saat ini. 


Protes-protes tidak hanya mengibarkan tuntutan-tuntutan tentang isu-isu konkret, tapi juga mencuatkan hak atas martabat dan penghormatan -- sebagaimana kita lihat dalam Musim Semi Arab, di mana perempuan memainkan bagian yang signifikan dalam perjuangan menggulingkan Mubarak dan dalam perjuangan itu juga mereka mengubah hubungan antara laki-laki dan perempuan sebuah tanda yang pasti bahwa jalannya dunia sedang berubah ketika lapisan-lapisan yang paling tertindas, seperti perempuan, mulai bergerak dan maju ke garis depan perjuangan. 

Krisis kapitalis menggantikan stabilitas yang lama; masyarakat sedang runtuh dan dengan itu kebudayaan juga sedang mengalami kemerosotan.. Akan tetapi kapitalisme tidak akan lenyap dengan sendirinya. Kapitalisme harus digulingkan melalui sebuah revolusi Sosialis.

Revolusi Sosialis akan mengintrodusir sebuah perekonomian yang terencana secara demokratis yang akan meletakkan basis material untuk mengakhiri ketidaksetaraan dan penindasan.

Dalam sebuah perekonomian terencana, kekayaan yang diproduksi akan diperuntukkan bagi keuntungan mayoritas seluas-luasnya, bukan segelintir orang. Jam-jam kerja akan segera dikurangi, yang memberi kepada semua orang waktu untuk ambil bagian dalam mengelola masyarakat.

Sumber-sumber daya yang dibutuhkan akan dialokasikan untuk kesejanteraan. Riset dan pendanaan akan didedikasikan untuk menyingkirkan beban pekerjaan domestik, seperti menyediakan perawatan, kesehatan, pendidikan, makanan, kebersihan, jasa-jasa komunal yang berkualitas tinggi namun murah, dan sejenisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun