Mohon tunggu...
Nona Tupank
Nona Tupank Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bahagia itu sederhana, just have fun and make it simple... BBM ---> Berpikir positif, Bersyukur dan menikmati hidup...\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dari Mata Turun ke Hati

6 Januari 2015   01:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:45 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hidup memang tidak pernah bisa adil, bahkan mungkin sangat tidak adil... Bukannya aku ingin mengumpat Tuhan dan tidak mensyukuri apa yang aku punya, tapi kenyataan bahwa keberuntungan, kemudahan dan banyak hal yang menyenangkan memang seakan-akan menjadi hak prioritas buat mereka yang terlahir dengan fisik indah... Bahkan dari jaman dahulu kala, sudah ada pepatah yang berbunyi "dari mata turun ke hari" yang seolah olah menegaskan bahwa segala sesuatu yang memikat itu adalah yang menawan dan mempesona mata.

Meskipun banyak motivator yang mencoba untuk membesarkan hati dengan bilang, kita akan terlihat menarik karena pribadi kita, kamu istimewa dengan semua kekurangan dan kelebihanmu atau banyak lagu yang isi syairnya mendendangkan "kamu cantik dari hatimu", namun kenyataan tak pernah seindah teori,  dan aku tak ubahnya seperti seorang gadis kecil yang menatap penuh harap pada boneka kesayanganku dan berpikir bahwa dia akan mengerjapkan matanya dan mengajakku bicara...#MUSTAHIL

Tidak percaya pada apa yang aku katakan? Coba lihat di sosial media, profile yang banyak di minati, punya banyak pengikut, folowers atau status-status yang banyak di komentarin adalah punya mereka yang photo profilenya indah di pandang mata... Memiliki wajah cantik atau tampan itu seperti memiliki "golden ticket" yang membuat kamu memiliki hak istimewa... Lebih mudah mendapat teman, lebih mudah mendapat pertolongan, perhatian dan banyak hal lain... Begitupun dengan mendapatkan perhatian dari lawan fisik.

Banyak orang yang mencoba membantah itu dan bilang mencari pasangan bukan hanya masalah fisik tapi juga rasa nyaman... Tapi saya termasuk salah satu orang yang tidak percaya. Dan saya pun dapat kesempatan untuk membuktikan itu... Kemarin teman saya (sebut saja Alia) curcol ke saya, dia cerita kalau dia sedang galau... teman saya itu baru beberapa bulan putus dengan kekasihnya, dan dia itu jadi korban permainan kekasihnya yang bandit alias bajingan.... Dia berkenalan dengan kekasihnya tersebut di dunia maya, dari sebuah situs perjodohan. Singkat cerita karena masih menyimpan amarah Alia ingin balas dendam mengerjai kekasihnya ini... Dia pun membuat akun baru di situs perjodohan tersebut, akun palsu yang dia beri nama "Maya" dan memakai foto adiknya yang cantik. Alia dan adiknya memang seperti langit dan bumi, adik Alia termasuk salah satu orang yang terlahir dengan "golden tiket", wajah cantik rupawan, body aduhai. Dan yang masuk ke perangkap Alia bukan hanya mantannya, tapi ternyata cukup banyak yang tertarik dengan akun palsu Alia ini. Ada satu yang cukup menarik perhatian Alia, Seseorang yang sebelumnya juga sudah berteman dengan Alia di Sosial Media. Tapi mereka sangat jarang berbincang. Awalnya Alia pikir cowok ini adalah tipe yang pendiam dan tidak agresif, karena dia sering dingin menganggapi Alia. Tapi ternyata Alia salah, Lelaki bernama Timur itu cukup agresif mendekati akun palsu Alia. Dan mereka pun jadi dekat, berbagi cerita, berbincang seru tentang banyak hal... Alasan Alia mau melayani timur karena dia mau membuktikan bahwa fisik itu adalah hal yang masih menjadi faktor utama... Menurut timur dia menyukai Maya karna dia asyik diajak berbincang, padahal sebelumnya Timur sudah mengenal Alia dan dia tidak pernah mau berbincang lama dengan Alia yang memang aslinya tidak secantik "Maya".

"maya, aku mencintai kamu meskipun kita tidak pernah bertemu... denganmu aku menemukan rasa nyaman" begitu Timur menyatakan cinta pada Alia... Gombalan buaya ala pria di dunia Maya... Alia pun yang sudah tidak tahan berbohong terus akhirnya mengakui pada timur bahwa Maya adalah akun palsu. Awalnya Timur meyakinkan Alia bahwa dia menyukai wanita yang diajak berbincang, bukan foto yang dia lihat selama ini... Dia tertarik pada "Maya" meskipun dia menggunakan foto palsu...

Tadinya Alia cukup senang karena dia akan bisa membuktikan ke saya bahwa apa yang saya pikirkan selama ini salah, tidak selamanya cinta berasal dari mata... Rasa nyamanlah yang sebenarnya jadi faktor utama... Tapi sayang, ternyata Alia kali ini pun harus menyerah kalah dengan saya.. Setelah bertemu dengan Alia secara langsung, Timur pun berubah... rasa nyaman yang dia umbar menguap karena fisik Alia tidak seindah yang dia harapkan...

Alia tidak sendirian, banyak kok yang mengalami seperti alia, diabaikan karna dia tidak terlahir dengan "golden tiket", tapi saya bilang ke Alia memang benar cinta itu dari mata turun ke hati, tapi masih ada satu diantara seribu yang mengabaikan mata dan melihat dengan hati..Coba lihat seorang wanita yang terlahir tanpa kedua tangan, dia menikah dengan lelaki tampan dan kaya raya...Atau seorang lelaki tampan tanpa kaki yang menginspirasi karena terlahir tanpa kaki tapi bisa sukses dan punya istri cantik...

Alia, Timur ataupun "maya" pasti banyak diantara kita... Ada yang mencari kesempurnaan, ada yang berharap bisa dilihat dengan kecantikan hati ataupun ada yang selalu diistimewakan dengan golden tiketnya... Tapi memang nyatanya hidup tidak akan pernah bisa adil... Kita lah yang harus belajar untuk menbuatnya menjadi adil untuk diri kita...

saya mungkin termasuk yang sinis terhadap kenyataan yang menurut saya tidak adil untuk orang-orang seperti saya yang tidak punya golden tiket, tapi saya tidak akan membiarkan itu merenggut kebahagiaan saya, someday in nowhere saya pasti akan menemukan seseorang yang tanpa golden tiket dan mau melihat dengan hati... Kalaupun tidak, life must go on... Inilah hidup dengan semua rulesnya, dan saya harus mengikuti permainannya :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun