Mohon tunggu...
Nol Deforestasi
Nol Deforestasi Mohon Tunggu... Petani - profil
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nusantara Hijau

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Deforestasi Papua Penyebab Banjir Bandang

19 Maret 2019   16:55 Diperbarui: 19 Maret 2019   17:53 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepala BNPB Doni Monardo Senin (18/3) pagi telah mendarat di Sentani untuk melakukan koordinasi dengan aparat tim SAR gabungan untuk proses evakuasi. Doni juga telah melaporkan berbagai kerusakan yang terjadi kepada Presiden Joko Widodo. Masa tanggap darurat pun diberlakukan selama 14 hari, terhitung mulai 17 Maret 2019  kemarin.

Dana Bantuan Sangat Kecil

Natalius Pigai, aktivis kemanusian asal Papua, sangat prihatin di saat rakyat Sentani terkena bencana alam, negara justru menghamburkan uang miliaran rupiah untuk kegiatan yang dinilai tidak darurat.

Apel kebangsaan. Tunggul Kumoro/Jawa Pos
Apel kebangsaan. Tunggul Kumoro/Jawa Pos
lewat akun twitter-nya @nataliuspigai2 ia membandingkan jomplangnya dana bagi pelaksanaan Apel Kebangsaan di Semarang yang menyedot dana negara hingga Rp 18 miliar, sementara dana bantuan bagi bencana banjir bandang yang terjadi di Sentani "hanya" sebesar Rp 1 miliar.

Twitter @NataliusPigai2
Twitter @NataliusPigai2
"Nalar Publik Tercederai!  Disaatmusibah menimpa bangsa Sy, Tim Jokowi Pesta Pora  18 M Uang Negara, uang rakyat kecil  utk acara musik yg dihadiri hy 2 ribuan org, Bantuan BPBP Papua hy 1 Miliar untuk Rakyat Sentani.  Tuhan Jaga Bangsa Saya." cuitnya, kemarin.

Acuan:

Jumlah korban meninggal banjir bandang Papua jadi 79 orang

BNPB: banjir bandang Sentani akibat ulah manusia yang merusak alam

Siapa gunduli gunung Cycloop penyebab banjir Sentani

Twitter @NataliusPigai2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun