Membebaskan Tahanan Politik: Untuk menunjukkan komitmen terhadap demokrasi, Habibie membebaskan sejumlah tahanan politik yang dipenjara pada masa Orde Baru.
Mengamandemen Undang-Undang Pemilu: Ia memperkenalkan sistem pemilu yang lebih terbuka dan demokratis dengan memperbolehkan lebih banyak partai politik ikut serta.
3. Mengatasi Krisis Sosial dan Stabilitas Nasional
Kerusuhan sosial yang terjadi pada 1998 membuat banyak masyarakat khawatir akan masa depan Indonesia. Salah satu masalah terbesar yang harus dihadapi Habibie adalah situasi di Timor Timur.
Referendum Timor Timur: Salah satu keputusan paling berani yang diambil oleh Habibie adalah memberikan kesempatan bagi rakyat Timor Timur untuk menentukan nasib mereka sendiri. Hasilnya, Timor Timur memilih merdeka pada 1999.
Menggelar Pemilu Bebas: Habibie memastikan pemilu demokratis pertama setelah kejatuhan Soeharto dapat berlangsung pada 1999, membuka jalan bagi pemerintahan yang lebih transparan.
Warisan Habibie bagi Indonesia
Meskipun hanya menjabat selama 1 tahun 5 bulan, BJ Habibie meninggalkan warisan besar bagi Indonesia. Ia meletakkan dasar bagi demokrasi yang lebih sehat dan stabilitas ekonomi yang lebih baik. Tanpa langkah-langkah yang diambilnya, Indonesia mungkin akan mengalami krisis yang lebih panjang.
Habibie telah membuktikan bahwa kepemimpinan yang cerdas, cepat, dan berani dapat mengubah arah suatu bangsa. Kini, kita menikmati hasil dari reformasi yang telah ia mulai lebih dari dua dekade lalu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI