Mohon tunggu...
Noerma Eliza
Noerma Eliza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa semester akhir

mahasiswa semester akhir yang berasal dari sebuah pulau yang kecil nan indah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya, Bisa Dijadikan sebagai Ajang Olahraga

12 Juli 2021   15:13 Diperbarui: 12 Juli 2021   15:26 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Presean, atraksi budaya Lombok (Foto: Majalah Lombok)

Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan untuk memelihara kesehatan, dimana kegiatan olahraga ini dapat membantu memelihara kesehatan tubuh secara alami dan terhindar dari berbagai penyakit. 

Olahraga memiliki banyak jenis yang berbeda mulai dari olahraga lari hingga berenang, dimana olahraga ini dapat merupakan hobi dari seseorang bahkan kegiatan yang sering ia kerjakan.

Dalam hal tersebut jenis-jenis olahraga sangat beragam seperti yang telah dilakukan pada paragraf awal, bahkan olah raga pun dapat berasal dari kebudayaan daerah seperti tari dan lain sebagainya. 

Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan Negara yang sangat luas, terbentang dari Sabang sampai Merauke, dimana dari jejeran pulau tersebut terdapat banyak budaya di dalamnya.

Seperti halnya salah satu budaya yang secara turun temurun tetap dilakukan oleh masyarakat Lombok, yaitu peresean dimana peresean ini merupakan sebuah pertarungan antara dua lelaki yang bersenjatakan tongkat rotan (Penjalin) dan menggunakan perisai kulit kerbau yang tebal dan keras. 

Dahulu kala pada zaman Kerajaan Mataram, pemuda suku Sasak yang ingin bergabung menjadi prajurit harus mengikuti peresean dimana peresean tersebut merupakan salah satu syarat menjadi prajurit.

Asal musasl mengenai sejarah permainan bela diri ini, terdapat menjadi beberapa versi, dimana versi pertama menyatakah konon pada zaman dahulu kala presean berasal dari legenda Putri Mandalika, Putri Mandalika sendiri merupakan putri tercantik yang berada di Lombok, dimana keberadaan nya Putri Mandalika membuat pangeran dan semua lelaki di penghujung pulau Lombok mengagumi kecantikannya. Sehingga membuat semua lelaki ingin mempersunting Putri Mandalika sebagai pengantin wanitanya.

Dimana semua pangeran membuat sayembara untuk mempersunting Putri Mandalika, dimana sayembara tersebut ialah mengadu kekuatan dengan bertanding prisean hingga mati untuk Putri Mandalika akan tetapi Putri Mandalika tidak ingin pertumpahan darah terjadi sehingga ia memutuskan untuk bunuh diri, dengan membuang dirinya ke tengah laut, setelah membuang diri tiba-tiba munculah banyak nyale dimana konon nyale tersebut merupakan jelmaan Putri Mandalika menjadi. 

Dimana hardapan Putri Mandalika menjadi nyale adalah agar tidak ada pertumpahan darah untuk memperebutkan dia dan semua nyale terdapat dinikmati semua orang, dan semua nyale tersebut dapat dinikmati semua orang.

Versi kedua adalah presean tumbuh akibat pelampiasan rasa emosional Raja Sasak ketika akan atau telah melakukan peperangan melawan musuh musuhnya. Oleh sebab itu peresean dijadikan ajang untuk menunjukkan keberanian dan ketangkasan seseorang dalam sebuah pertarungan.

Akan tetapi pada saat ini masyarakat setempat menggunakan peresean sebagai ritual meminta hujan saat musim kemarau, dimana dalam pertandingan peresean tersebut ada dua pemain yang berlawanan satu lawan satu, dimana dalam bahasa Lombok disebut "Pepadu" dan didalam permainan tersebut akan diawasi oleh pakembar atau wasi, dalam satu pertandingan tersebut aka nada dua pekembar atau wasit yang berbagi satu berada di luar area dan lainnya berada di tengah area pertandingan.

Di dalam pertandingan tersebut biasanya tidak dipersiapkan sebelumnya dan peserta yang turut hadir untuk menonton pertandingan juga bisa mengajukan diri sebagai pepadu, setelah mereka bersedia menjadi pemain dalam pertandingan tersebut mereka akan memulai mengenakan peralatan yang akan digunakan untuk bertempur, akan tetapi ada juga yang telah dipersiapkan seperti saat mengadakan lomba peresean. Dimana pertandingan ini masuk kedalam tarian daerah Lombok, dari sanalah peresean ini bisa dikatakan olahraga

Dimana dalam permainan pesan terdapat beberapa aturan permainan, siapa saja yang boleh mengikuti presean, lokasi dan alat-alat yang digunakan untuk permainan dan bagaimana sistem berjalannya sebuah pertandingan

Pemain harus berjenis kelamin laki-laki, dimana jumlah pemain tidak terbatas dengan syarat satu lawan satu, selanjutnya tepat dan peralatan, arena pertandingan tidak membutuhkan tempat yang luas, dimana nantinya ada alat pemukul, dan perisai yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau. 

selanjutnya wasit yang akan mengatur jalannya sebuah pertandingan, nantinya para pepadu (para pemain peresean) yang berada di dalam arena akan melakukan perlawanan satu sama lain dengan pepadu lainnya. 

Panitia sebagai penyelenggara kegiatan, berfungsi untuk mengatur jalannya acara presean tersebut. Seperti dalam sebuah acara sepak bola ada wasit tengah, wasit pinggir sama seperti dalam pertandingan prisean, tetapi menggunakan istilah dalam bahasa suku sasak, yaitu wasit yang disebut dalam bahasa sasak adalah pekembar atau pekembarakan, dimana terdiri dari pakembaran tengah (tengah), pekembar sedi (pinggir) dimana nantinya para pakembaran ini yang akan memimpin jalannya pertandingan yang berpegang teguh pada  "awig-awig" atau peraturan yang telah ditetapkan.

Dalam pertandingan peresean ini terdapat beberapa ronde yang nantinya dalam setiap ronde akan menentukan siapa pemenang dari pertandingan tersebut, apabila salah satu pepadu mengeluarkan darah maka pertandingan tersebut dinyatakan berakhir dan pepadu yang mengeluarkan darah dinyatakan kalah, setelah pertarungan berakhir maka kedua pepadu harus saling merangkul untuk bukti persahabatan. Setelah pertandingan berakhir maka panitia aka mencari petarung lagi di area penonton hingga acara pertandingan tersebut dinyatakan telah berakhir.

 Penulis: Noerma Eliza 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun