Mohon tunggu...
Noer Ashari
Noer Ashari Mohon Tunggu... Operator Madrasah Tsanawiyah

Operator Madrasah : - Operator data EMIS/GTK (Education Management Information System) - Operator E-RKAM BOS Kemenag - Operator Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus - Teknisi ANBK dari Tahun 2017 s.d sekarang (dulu masih UNBK namanya) Mencoba untuk menuangkan keresahannya melalui artikel di Kompasiana, tapi lebih banyak tema yang diluar dari konteks pekerjaan. More info: asharinoer9@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Beli Barang Supaya Kerja Kerasmu Terlihat?

5 Mei 2025   14:39 Diperbarui: 6 Mei 2025   06:55 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Bebas Finansial | Pexels. Leeloo The First

Masalahnya, kalau mindset ini terus dipelihara, kita bisa jadi konsumtif tanpa sadar. 

Gaji naik sedikit, langsung upgrade gaya hidup. Baru terima bonus, langsung beli jam tangan mahal biar bisa dibilang berhasil. 

Akhirnya, kerja keras kita cuma numpang lewat di rekening. Masuk hari ini, habis minggu depan.

Yang lebih parah lagi, ada yang sampai rela utang, gesek kartu kredit, atau pakai paylater demi beli sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan—semata-mata biar dianggap "udah sukses." 

Padahal utangnya baru lunas lima bulan kemudian, sedangkan pengakuan dari orang-orang hanya bertahan lima detik setelah lihat story kita.

Ini bukan soal pelit atau anti barang bagus, tapi soal prioritas dan cara berpikir. Tidak apa-apa beli barang yang kita suka, tapi jangan sampai beli demi membuat orang lain melihat kita sukses, padahal dalam hati kita sendiri lagi berantakan secara finansial.

Pola pikir “kerja keras harus kelihatan dari barang yang kita punya” itu ibarat jebakan halus yang kelihatannya keren, tapi pelan-pelan bisa merusak kondisi keuangan dan mental kita. Ada empat konsekuensi yang sering terjadi tanpa kita sadari:

1. Tekanan sosial buat pamer

Gara-gara lingkungan sekitar (apalagi media sosial), kita merasa harus selalu tampil ‘wah’. 

Lihat teman beli motor baru, kita pengen juga. Lihat teman pakai tas branded, langsung merasa minder. 

Akhirnya bukan lagi soal kebutuhan, tapi soal gengsi. Tekanan ini membuat kita jadi seperti hidup untuk menyenangkan orang lain, padahal belum tentu mereka peduli.

2. Pengeluaran tidak sebanding dengan pendapatan

Gaji 5 juta, tapi gaya hidup serasa 10 juta. Ini penyakit yang umum. Demi ‘terlihat’ sukses, kita memaksa diri untuk membeli hal-hal di luar kemampuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun