Mohon tunggu...
Noenky Nurhayati
Noenky Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Saya adalah seorang penulis lepas, teacher trainer, MC, pendongeng dan kepala sekolah yang senang mengajar Karena memulai Dunia pendidikan dengan mengajar mulai dari Play group TK SD hingga SMP. Sampai sekarang ini. Saya masih aktif mengajar disekolah SD N BARU RANJI dan SMP PGRI 1 Ranji , Merbau Mataram. Lampung Selatan. LAMPUNG. Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan diantarainya Kepala sekolah TK terbaik Se Kabupaten Bekasi, Kepala Sekolah Ramah Anak Se Kabupaten Bekasi, Beasiswa Jambore Literasi Bandar Lampung Tahun 2023 dan Beasiswa Microcredential LPDP PAUD dari Kemendiknas tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

4 Hal yang Dapat Merusak Perkembangan Otak Anak

21 Januari 2023   08:56 Diperbarui: 21 Januari 2023   11:39 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak usia dini membutuhkan stimulasi yang tepat yang dapat dilakukan oleh lingkungannya agar otak anak dapat berkembang dengan baik bahkan sempurna. Anak usia dini terutama usia 0 sampai dengan 5 tahun membutuhkan lebih banyak perhatian terhadap rangsangan perkembangan otaknya agar perkembangan otak pada anak dapat tumbuh seiring dengan perkembangan usianya. Dalam mendukung perkembangan otak anak, tentu saja tidak hanya diukur dari Apa yang dikonsumsi oleh anak. Namun juga membutuhkan Hal lain termasuk aktivitas Dan kegiatan sehari-hari. 

Tanpa disadari beberapa kebiasaan buruk yang orang tua lakukan justru bisa memberikan dampak pada tumbuh kembang anak. Oleh Karena itu sangatlah penting sebagai orang tua mendorong anak-anak untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut sedini mungkin. Lalu Apa sajakah hal-hal yang dapat merusak perkembangan otak anak? 

Berikut adalah 4 Hal yang dapat merusak perkembangan otak anak yang bisa orang tua pelajari sebagai masukan dalam pengasuhan untuk perkembangan buah hati. 

1. Lingkungan yang kurang merangsang

Hal yang perlu orang tua ingat adalah bahwa anak usia 0 tahun memerlukan stimulasi yang besar untuk selalu berinteraksi dengan orang tuanya.  Mereka belajar mengikuti Apa yang Ayah-bunda lakukan atau katakan. Mereka harus diajak berbicara Dan bertatap muka dengan orang tuanya bahkan ketika mereka belum bisa berbicara. Beri mereka kesempatan untuk menjelajahi lingkungan mereka, menggerakkan tubuh mereka, Dan ditantang untuk melakukan sesuatu yang sederhana dalam permainan seperti puzzles, games, main balok Dan permainan lainnya 

Ketika otak anak tidak menerima input sensorik atau intelektual yang cukup untuk membuat mereka tetap terlibat dengan lingkungannya, akan ada masalah dengan pertumbuhan otak termasuk rentang perhatian yang berkurang , volume otak yang lebih rendah, Dan kecerdasan-kecerdasan yang lebih rendah. (Mackes, 2020)

Lingkungan sunyi dimana keluarga abai dalam menyapa, memberi senyuman ataupun berbicara dengan anak Maka akan menghasilkan anak-anak yang tidak terstimulasi dengan baik perkembangan otaknya.

2. Rangsangan yang berlebihan

Memberikan pada anak gadget dalam waktu yang lama dapat mempengaruhi otak anak-anak Karena terlalu lama terpapar perubahan gambar yang cepat selama periode kritis perkembangan otak. Otak menjadi terhubung untuk mengharapkan stimulasi tingkat tinggi, yang mengarah ke masalah seputar kurangnya perhatian. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan seorang anak dalam melihat layar gadget juga dapat menghilangkan anak-anak dari pengalaman sosial, bermain, bergerak Dan semua yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak yang tepat. 

Orang tua terkadang ingin cepat melakukan sesuatu pekerjaan yang ingin dikerjakannya sehingga mengambil jalan pintas dengan memberikan gadget sebagai solusi agar anak dapat duduk diam. Padahal Hal ini membahayakan perkembangan otak anak yang dampaknya dapat dirasakan beberapa tahun kemudian. So jangan sampai menyesal ya Ayah-bunda. Selalu dampingi Ananda dengan memperhatikan perkembangan Ananda dari waktu ke waktu. 

3. Kurang bergerak

Batang otak pada anak usia dini (bagian yang paling bertanggung jawab atas tubuh) membutuhkan integrasi sensorik melalui proses yang disebut 'exteroception'. Melalui berbagai pengalaman indrawi, otak diibaratkan makhluk yang memahami hubungan dengan Dunia luar.

Pertumbuhan Dan stimulasi dari batang otak ini diperlukan untuk bergerak ke pertumbuhan daerah otak yang lebih kompleks. Gerakan Dan stimulasi juga menjaga harmoni stress sehingga otak dapat bekerja di area yang lebih penting. 

So Ayah-bunda, jangan ragu untuk membelai Ananda secara lebih sering, menggerak-gerakkan tangan Dan kaki dengan pola senam sederhana juga dapat direspond oleh Ananda untuk membangun sensorik pada otak Ananda. 

4. Nutrisi yang kurang

Anak membutuhkan berbagai nutrisi dalam makanannya atau melalui supplement untuk mendukung perkembangan otaknya. So Ayah-bunda jangan lupa memberikan asupan yang tepat untuk Ananda sesuai usia Dan Porsinya. 

Berikut adalah daftar nutrisi yang Ayah-bunda dapat berikan kepada Ananda untuk menghindari Hal yang dapat merusak perkembangan otak anak:

* Protein : protein sangat diperlukan untuk perkembangan otak anak. Protein yang cukup yang diasup oleh anak dapat meningkatkan perkembangan otak anak. Sebaliknya kekurangan protein dapat menyebabkan perkembangan yang terhambat pada anak Dan menjadi tidak cerdas. Protein yang lengkap dapat Ayah-bunda peroleh dari daging, unggas (ayam, bebek), produk susu yang tepat, buncis Dan kacang-kacangan.

* Zat Folat : seperti hati (ayam/sapi), bayam, Dan cereal yang diperkaya.

* Vitamin A : Vitamin A dapat meningkatkan kerja motorik halus pada otak anak berkembang dengan lebih baik. Vitamin A  bisa diperoleh pada wortel, kentang dan juga bayam.

* Zat besi  : daging, sayuran berdaun gelap, kacang polong Dan kacang-kacangan. 

* Zat yodium yang bisa diperoleh melalui rumput laut, garam beryodium, makanan laut (udang, cumi, ikan Dan lainnya) serta produk yang mengandung susu sepeprti keju. 

Semoga bermanfaat Yaa 🙏

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun