Mohon tunggu...
NoelAndreasBatee
NoelAndreasBatee Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang mahasiswa

Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Politeknik Negeri Lampung di Program Studi Perjalanan Wisata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tari Tupping

22 April 2021   19:19 Diperbarui: 22 April 2021   19:29 3862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tari topeng tersebut sering digunakan dalam memeriahkan acara seperti: pesta adat sekuran (sekuraan), pementasan drama tari tupping, atau pada parade topeng. Seni topeng ini berkembang dari daerah Kalianda, Lampung Selatan. Tupping merupakan topeng kayu dengan berbagai ekspresi wajah dan karakter tokoh yang berbeda-beda. Karakter yang di tampilkan dalam tupping antara lain karakter ksatria yang sakti, tetua yang bijaksana, ksatria yang berwatak kasar, ksatria berwibawa, putri yang lemah gemulai, anak-anak yang sedang bersedih, dan tokoh jenaka. Karakter topeng yang di tampilkan disesuaikan dengan kisah yang di tampilkan dalam pertunjukan.

Hingga kini tari tupping terus dilestarikan dan bahkan dalam kegiatan kegiatan di Lampung Selatan tari tuping ini selalu disajikan. Jika dilihat sekilas maka akan terlihat jelas para penari tersebut menggunakan berbagai atribut diantaranya tombak dari bambu, rumbai rumbai yang beberapa dantaranya bahkan menggunakan daun daun kering yang sejarahnya merupakan pakaian untuk kamuflase.

Tarian ini kini dilestarikan dan menjadi salah satu kekayaan tradisi di Lampung dan Lampung Selatan khususnya yang merupakan warisan historis perjuangan masyarakat Lampung Selatan. Tak salah jika di Kabupaten Lampung Selatan berdiri dengan kokoh tugu tuping yang ada di pertigaan jalan menuju ke area kantor Pemerintahan Kabupaten Lampung Selatan di Kalianda. 

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perkembangan Tari Tupping adalah faktor dari masyarakatnya itu sendiri, yang ditimbulkan dari acara-acara adat dan festival yang sering di selenggarakan. Lalu di sebabkan juga dari pengaruh komunikasi dan teknologi yang semakin canggih, sehingga kebudayaan ini pun semakin di kenal.

Tari Tupping  merupakan salah satu sarana penunjang ekonomi daerah dan sarana untuk memperkenalkan adat istiadat, seni, dan budaya dari daerah Lampung Selatan. Di kondisi seperti ini, industri pariwisata bisa memanfaatkan peluang untuk andil dan ikut serta membantu upaya pelestarian seni dari daerah Lampung.

Lokasi : Bandar Dalam, Kec. Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan

Rivew :

  • Memiliki kostum tradisional dari bahan alam yang unik
  • Memiliki alur cerita yang mengangkat kebudayaan Lampung Selatan
  • Memiliki nilai magis dari setiap tariannya
  • Memiliki keunikan dari segi topeng
  • Memiliki beragam muatan seperti historis simbol budaya, nilai ritual dan struktur politik sehingga perlu di jaga tata karma dalam penggunaan topeng tersebut
  • Di tampilkan sebagai drama tari kepahlawanan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun