Mohon tunggu...
Diana Uneputty
Diana Uneputty Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya seorang yang lebih suka suasana yang tenang.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kesulitan, Doa dan Kehadiran Tuhan

11 Oktober 2025   00:18 Diperbarui: 11 Oktober 2025   00:18 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Doa Bersama Sumber: Unsplasd

Kesakitan yang kita rasakan bukan hanya sebuah penderitaan fisik atau mental semata, melainkan juga tanda bahwa kita masih dikaruniai kehidupan. 

Setiap rasa sakit mengingatkan kita bahwa kita masih diberi kesempatan untuk berjuang dan bertumbuh. 

Begitu pula, kesulitan yang kita hadapi sehari-hari bukanlah rintangan yang melemahkan, melainkan tantangan yang menguatkan kita.

Dengan melewati berbagai ujian tersebut, kita menjadi pribadi yang lebih tangguh dan bijaksana.

Lebih dari itu, saat kita mengangkat doa kepada Tuhan, itu adalah bukti nyata bahwa kita tidak hidup sendiri dalam dunia yang penuh kompleksitas ini. 

Doa menjadi jembatan komunikasi antara kita dengan Sang Pencipta, yang menunjukkan ketergantungan dan kepercayaan kita kepada-Nya. 

Melalui doa, kita mengakui bahwa kekuatan kita terbatas, sehingga kita memerlukan pertolongan dan penyertaan Tuhan.

Hal yang sangat menyenangkan adalah Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dalam keadaan apapun. 

Firman Tuhan dalam Matius 28:20b dengan tegas menyatakan, "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Janji ini memberikan penghiburan dan keyakinan bahwa dalam setiap langkah hidup kita, Tuhan selalu menyertai dan menopang kita. 

Karena itu, sebaiknya kita selalu bersyukur kepada Tuhan, karena kehadiran-Nya menjadi sumber kekuatan sejati yang menopang kita melalui setiap liku kehidupan.

Kesakitan yang kita rasakan menunjukkan bahwa kita masih hidup. Kesulitan yang kita hadapi menunjukkan bahwa kita kuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun