Mohon tunggu...
Izzetur rahman
Izzetur rahman Mohon Tunggu... -

ketika kau jatuh kau harus bangkit dan terus bangkit, sesekali noleh ke belakang untuk pelajaran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Anak Tertarik Dengan Orang Tua?

8 April 2015   19:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:22 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Rasa ingin memiliki?

Apa ia ada kaitannya ?

Jelas ada kaitannya dengan anak dan orang tua, tetapi jika anak ingin memiliki salah satu dari orang tua tersebut seperti halnya pasangan yang saling mencintai itu sepertinya tidak begitu masuk akal, tetapi bagi Sigmund Freud hal tersebut bisa terjadi karena di dalam psikologi perkembangan ( Psikoanalisa ) sudah menjelaskan dan sudah di teliti oleh beliau yang di mana masa itu terjadi pada waktu 3-6 tahun yang di sebut Fase Phalic masa erotis yang terjadi adalah pada bagian alat kelamin, freud juga mengatakan “ semua manusia cenderung inses yang sedarah (family)” biasanya yang jadi bahan atau objek inses adalah seorang ibu maka dari itu kita semua ingin memiliki dan sayang terhadap ibuk “ sesungguhnya semua anak sayang kepada ibu mereka”.

Tetapi selain itu kita sudah menyadari akan kehadiran orang lain yang dimana yang di maksud adalah seorang ayah, jadi ia menafsirkan bahwa ayah disini adalah saingan terbesarnya karena ayah mempunyai apa yang ia punya ( anak laki-laki) dan bersifat otoritas dimana anak tersebut takut kepada ayah takut di hukum, takut di kebiri/ di potong alat kelaminnya karena rasa takutnya yang berlebihan maka ia mengidentivikasi kepada ayah dan terjadi pembentukan superego, superego sendiri sudah di bahas sebelumya adalah sesuatu yang berlawanan dengan Id atau yang mematuhi norma-norma yang ada. Jadi ia takut bersaing dengan ayah maka ia benci kepada ayah dan tidak ingin memiliki ibu sepenuhnya lagi, rasa cinta terhadap ibu dan rasa benci terhadap ayah di sebut “ Oedipus Complex “ ( freud)

Berbeda pada anak perempuan, banyak yang bertanya kenapa anak perempuan lebih dekat kepada ayah dari pada kepada ibu?? Freud sudah menemukan jawaban atas pertanyaan itu yang dimana jika anak laki-laki ingin memiliki ibu tetapi ia takut kepada ayah maka anak perempuan hampir sama, setelah tumbuh ia menyadari sesuatu (Penis Enry / tidak mempunyai seperti ayah) maka dari itu anak perempuan marah kepada ibunya kenapa ia tidak di berikan tonjolan yang sama seperti ayah dan saudara laki-lakinya maka ia benci kepada ibu dan cintanya kepada ayah dan ingin memilikinya tetapi lagi-lagi ada hal-hal yang ia takutkan dari ibu rasa takut yang hampir sama yang di derita oleh anak laki-laki dan supregonya juga mulai tumbuh yang akhirnya ia kalah saing dengan ibu sehingga superegonya berkembang lemah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun